3 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Bercinta di Kondisi Hamil

By Dionysia Mayang Rintani, Kamis, 3 Januari 2019 | 21:30 WIB
Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Bercinta dalam Kondisi Hamil (istock)

NOVA.id – Kala tubuh makin membesar karena hamil, kerapkali kita menjadi kurang percaya diri.

Selain itu, kadang kita juga merasa membutuhkan rasa cinta dari suami.

Nah, salah satu cara untuk mengekspresikan rasa cinta adalah dengan berhubungan intim.

Lantas sejauh mana hubungan intim ini aman, khususnya bagi perempuan hamil?

Baca Juga : Jangan Salah! Ini Dia Cara Menggoreng Makanan yang Tepat Agar Tetap Sehat

Menurut dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG,. selama dokter kandungan tidak mengatakan rawan keguguran, rentan perdarahan, berisiko pecah ketuban, atau ari-ari janin berada di bawah, hubungan intim aman untuk dilakukan.

Sarannya lagi, jangan segan dan banyak bertanya kepada dokter kandungan dan lakukanlah konsultasi itu minimal sebulan sekali.

Sperma Bikin Perut Mulas 

Tidak hanya untuk memenuhi ekspresi cinta, jika di usia kandungan 39-40 minggu ibu hamil tidak juga merasakan tanda-tanda persalinan pancinglah dengan melakukan hubungan intim juga bisa memancing. 

Berdasarkan penelitian, sperma pria yang mengadung prostaglandin bisa mengakibatkan kontraksi pada rahim dan menyebabkan mulut rahim terbuka, selain itu bisa juga membuat perut terasa mulas.

Baca Juga : Punya Kebiasaan Cium Kaos Kaki Kotor, Pria Ini Terserang Infeksi Paru-Paru!

Sayangnya, banyak ibu hamil yang mengira salah satu penyebab keguguran adalah dikarenakan hubungan intim.

Padahal, mulas dari prostaglandin tidak sampai menyebabkan keguguran.

"Jadi jangan disalahkan seksnya. Keguguran bisa saja terjadi karena letak rahimnya yang tidak normal (kandungan lemah), ada kelalaian pada rahim (mioma atau kista), atau kelainan pada bayi (kromosom, ari-ari). Seksnya sendiri tidak mengganggu, kok, sekalipun pasutri melakukannya dengan sangat bersemangat," terang Boyke.

Baca Juga : 5 Pesona Adik Angela Gilsha, Marco Panari si Ganteng yang Kece Abis!

Bisa Tiap Hari

Berapa kali sebaiknya perempuan hamil melakukan hubungan intim, itu tergantung dari kebutuhannya.

Di awal kehamilan, hormon pada ibu hamil membuat beberapa wanita hamil lebih doyan melakukan hubungan intim.

Baca Juga : Seorang Dokter, Perempuan ini akan Menjadi Istri Putra Mahkota Pakualaman

Dorongan seksual itu juga muncul dari suami yang merasa istrinya terlihat lebih seksi saat sedang hamil (misalnya karena tak tahan melihat payurada dan bokong istrinya yang membesar).

Saran Boyke, terima semuanya itu sebagai kewajaran.

"Seberapa seringnya tidak ada batasan. Semuanya on demand (sesuai kebutuhan). Kadang ada suami yang merasa takut istrinya tidak merasa nyaman, tapi di sisi lain istrinya pengin. Ya, lakukan saja. Saya pernah punya pasien yang pada saat hamil melakukan hubungan intim sampai 12 kali dalam sehari. Tingginya dorongan seksual itu dikarenakan istri merasa lebih bahagia dan menganggap dirinya lebih sempurna di saat hamil."

Baca Juga : Terkesan Jaim dan Berwibawa, Ekspresi Kocak Irwan Mussry Ini Justru Bikin Ngakak!

Kenapa Menolak?

Selama dokter mengatakan aman, lakukanlah seks sesuai dengan kebutuhan.

Suami juga jangan menjadikan penolakan istri sebagai alasan mencari "jajanan" di luar.

Lebih baik, lakukan komunikasi dua arah. Rundingkan soal posisi-posisi berhubungan intim yang membuat kita dan pasangan merasa aman dan nyaman.

Baca Juga : Angela Gilsha Bawa Tempat Makan Sendiri Saat Beli Bubur Ayam, Alasannya Patut Dicontoh!

Namun tak jarang juga saat sedang hamil, ada istri yang tidak mau "disentuh" suaminya. Alasannya bisa jadi karena berbagai hal.

Pertama, percaya mitos yang mengatakan janinnya akan keguguran jika perut hamilnya tersentuh saat berhubungan seks. Ini jelas pandangan yang salah.

Seks sering dijadikan kambing hitam, jika ada sesuatu terjadi pada kandungan, ibu hamil sering menyalahkan seks.

Baca Juga : Jadi Instruktur Hingga ke India, Begini Pose Yoga Menantang ala Anjasmara

Selain itu ada yang bilang, turunnya dorongan seks pada wanita hamil dikarenakan hormon.

Yang benar, dorongan itu turun karena ngidam dan mual yang berat.

Kemudian, sejak istri hamil, suami kurang perhatian dan membuat istri merasa sendiri.

Tapi, ketika butuh seks, suaminya (tanpa merasa bersalah) meminta. Jadi untuk membalasnya, istri menolak suami untuk melakukan pembalasan secara psikologi.

Sahabat NOVA, memang berhubungan seks kala hamil tak dilarang, namun tetap patuhi aturan dan sebaiknya selalu konsultasikan pada dokter, ya! (*)