"Harus diingat bahwa dalam pengukuran yang presisi, penggunaan kompas magnetik guna menentukan arah sangat bergantung pada dua parameter.
Yaitu deklinasi magnetik tahunan (yang sifatnya stabil) dan gangguan terhadap geomagnet akibat pengaruh dari luar (yang sifatnya temporer) seperti badai Matahari," tutur Marufin.
Baca Juga : Mengaku Iri Lihat Teman Menikah, Begini Kisah Joshua Suherman Hadapi Masalah Quarter Life Crisis
Berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, kawasan wilayah subtropis harus mempertimbangkan koreksi arah ini.
"Jika kompas digunakan di kawasan subtropis apalagi mendekati kawasan lingkar kutub, pergeseran kutub-kutub geomagnet per tahun harus sangat diperhitungkan dalam penentuan arah," pungkasnya.(*)