3. Silakan refleksikan kembali hubungan dengan pasangan, apakah yang kita tampilkan di media sosial memang sesuai dengan kenyataan atau hanya pencitraan semata?
Semakin jauh jarak antara apa yang kita tampilkan dengan kenyataan, maka semakin buruk juga kualitas hubungan kita.
Jangan-jangan, benar kata psikolog tadi, bahwa kemesraan yang kita umbar hanyalah upaya untuk menutupi masalah yang sebenarnya terjadi di dalam hubungan.
Jika diteruskan, bukan tidak mungkin akan berujung pada perpisahan.
Ketimbang mengunggah “relationship goals” post, lebih baik kita kembali ke tujuan awal pernikahan.
Yakni untuk saling menemani, menjaga, melengkapi, dan membahagiakan.
Setuju? (*)