Sebuah riset di tahun 2014 menemukan, amarah besar yang tak tertahan bisa menjadi pertanda dari kondisi mental seseroang.
Seseorang yang sulit untuk mengontrol emosi marahnya berisiko mengalami depresi.
Peneliti mendeskripsikan penyakit mental sebagai "kemarahan pada diri sendiri".
Baca Juga : Acara Hajatan Berubah Nahas, Panggung Jebol Hingga Pengantin Tercebur ke Sungai
Seorang psikolog klinis, Marianna Strongin menjelaskan marah yang menjadi gejala depresi bukanlah marah biasa, namun marah dengan gampang meledak dan sulit dikendalikan.
“Kita atau bahkan keluarga biasanya tidak sadar jika kita tidak bisa mengendalikan marah, pada saat inilah kita butuh datang ke psikolog untuk mengatasinya.
Setelah digali, kemarahan itu sebenarnya merupakan gejala depresi,” jelasnya.
Baca Juga : Usai Dikira Hamil, Putri Mulan Jameela Kini Dituding Suka Ikut Campur Urusan Orang Tua!