NOVA.id - Tak dimungkiri, perkembangan dunia digital di Indonesia memang sudah sangat masif, sehingga membuat kita sering mengalami kebanjiran informasi.
Informasi sudah tersebar secara luas, mulai dari informasi-informasi negatif hingga positif yang langganan mengisi keseharian kita.
Belum lagi, berita-berita dengan judul clickbait yang digunakan untuk mengundang banyak followers, pembaca, ataupun penonton, berupa bentuk judul menarik dan trending.
Baca Juga : Tak Dimanja, Begini Cara Pangeran William Mendidik Ketiga Buah Hatinya
Kita pun sebagai generasi milenial juga hampir terbiasa hidup dengan luasnya paparan informasi tersebut, dan banyak pihak yang akhirnya memilih untuk memanfaatkan dunia digital dengan segala informasinya untuk mulai membangun usaha.
Salah satunya, seperti apa yang dilakukan Binar Academy dengan menghadirkan Retrospekt! By Binar Community di ICE BSD (16/03).
Mengangkat tema #FailForward, acara tersebut diperuntukkan bagi para pakar dengan memulai dialog mengenai pengalaman kegagalannya sehingga mampu berkolaborasi untuk semakin memajukan transformasi digital di Indonesia.
Baca Juga : Krishna Murti Sebut Syahrini Perempuan Apa Adanya karena Dapat Mahar Rp40 Miliar, Pujian?
Alamanda sebagai CEO Binar Academy pun menceritakan pengalamannya di bidang pendidikan digital, melalui Binar Academy selama 2 tahun.
Kolaborasi di era digital dianggap penting seperti yang diungkapkan oleh McKinsey pada tahun 2016 bertajuk “Unlocking Indonesia’s Digital Opportunity”.
Riset itu menjelaskan, kolaborasi antara pemerintah dan swasta sangat diperlukan terutama dalam menaikkan nilai investasi teknologi informatika mulai dari hulu hingga hilir.
Baca Juga : Dikenal Harmonis, Mark Sungkar Bongkar Sifat Irwansyah dan Teuku Wisnu yang Sempat Buat Emosi
Tentunya, agar kualitas infrastruktur, tingkat penetrasi masyarakat, serta produktivitas kerja semakin meningkat.
“Transformasi digital saat ini sudah menjangkau berbagai bidang dan mendorong lahirnya startup. Akan tetapi kami melihat bahwa potensi besar Indonesia tidak akan dapat dipenuhi secara maksimal tanpa kerjasama antara pemerintah, korporat dan startup,” tutur Alamanda.
Salah satu cerita kegagalan yang membentuk sebuah keberhasilan di dunia digital ditunjukkan dari acara Beyond Clickbaits: Capturing the Millenials.
Baca Juga : Berada di Reruntuhan Selama 6 Jam, Bayi 5 Bulan Ini Selamat dari Banjir Sentani
Dipandu oleh Pemimpin Redaksi NOVA, Indira Dhian Saraswaty, sesi yang menghadirkan Vikra Ijas sebagai Co-Founder Kitabisa.com, Trivet Sembel sebagai CEO Proud Media Group, dan Mohamad Ario Adimas sebagai VP Marketing loket.com bercerita mengenai kisah inspiratif mereka yang patut diacungi jempol dalam berjuang di media sosial.
Dari bunuh diri sampai sumbangan istri
Ketiganya memiliki cerita yang unik dalam membesarkan perusahaan masing-masing di era digital, terlebih dalam melihat tren milenial yang cenderung tertarik dengan konten-konten clickbait.
Tentunya, ini menjadi tantangan yang tidak mudah.
Seperti cerita Trivet Sembel saat memulai Proud Media Group memakai uangnya sendiri.
Baca Juga : 7 Fakta Debat Cawapres 17 Maret 2019: Persiapan Kedua Cawapres hingga Adanya Komite Damai
Ia memakai platform Instagram untuk mengisahkan pengalaman hidup dari masyarakat menengah ke bawah yang selama ini sering terabaikan.
Lewat media itu, Trivet menghadirkan kisah-kisah inspiratif yang bisa memotivasi kita untuk semangat dalam menjalani kehidupan.
Tapi hal ini tidak mudah, karena menggali konten clickbait yang bisa mengundang antusias milenial itu merupakan hal yang menantang.
“Damn gila, gara-gara bikin startup beginian doang, duit gw udah mau habis nih. Nah, one night pulang dari kantor, biasa ngecek instagram sebelum tidur.”
“Ada satu stranger ini dm dan bilang, ‘Kak, siapa pun di balik proud project ini, saya mau ucapin terima kasih sebesar-besarnya. Karena, hari ini saya ketemu page ini, saya enggak jadi bunuh diri’,”jelas Tibet.
Sontak, kalimat tersebut menjadi penyemangat hidup Trivet Sembel, karena melalui unggahan inspiratif lewat akun @proudproject, ia sempat menyelamatkan hidup seseorang.
Baca Juga : 7 Fakta Debat Cawapres 17 Maret 2019: Persiapan Kedua Cawapres hingga Adanya Komite Damai
Dari sanalah, Trivet Sembel bersamangat mendapatkan klien untuk membuat perusahaannya maju dan bertahan.
Ada lagi kisah inspiratif lainnya yang dituangkan Vikra Ijas saat menjalani Kitabisa.com, sebuah wadah untuk menyalurkan donasi.
“Ada satu titik habis gasnya, habis duitnya. Terus habis itu gw depressed, masa gw gagal lagi nih, gw udah enggak ada duit lagi nih, biar produk bisa jalan. Dan, beruntungnya, gw sama partner gw, kita sudah nikah.”
Baca Juga : Selamat! Chua Kotak Melahirkan Anak Kedua, Si Kecil Sudah Tunjukkan Pose Gemasnya
“Akhirnya jalan keluarnya adalah istri kita masing-masing, mereka merelakan tabungan hasil donasi orang-orang untuk pernikahan, untuk menstabilkan kitabisa.com,” jelasnya.
Ya, istri dari Vikra dan partner merelakan uang untuk membuat usaha kitabisa.com bisa berjalan hingga sekarang.
Hasil jerih payahnya itu juga sudah membuahkan hasil, di mana kitabisa.com menarik selebriti untuk ikut berdonasi salah satunya Dian Sastro Wardoyo.
Baca Juga : Ayahnya Meninggal, Eddies Adelia: Saya Malu Menjadi Anak, Kenapa?
Sedangkan Mohamad Ario Adimas sebagai VP Marketing loket.com punya kisah unik, karena dirinya sempat tidak percaya diri didapuk sebagai manager dengan usianya yang masih muda.
Dimas mengaku takut gagal karena berpikiran jika banyak orang meragukan kemampuannya untuk membesarkan perusahaan.
Barulah, sang ayah yang kala itu memotivasinya membuatnya semangat lagi untuk mencari strategi terbaik dalam membesarkan perusahaan di bidang digital.
Baca Juga : Lezatnya Almon Flour Banana Muffin yang Kaya Protein Ini, Cocok Menemani Akhir Pekan Keluarga
Dan, Dimas juga yang menjadi orang di balik besarnya Loket.com.
Hal ini menunjukkan, gagalnya seseorang bisa menjadi pemicu keberhasilan di waktu yang tepat.
Tetap semangat, ya, Sahabat NOVA!(*)