NOVA.id – Dalam rangka memperingati Hari Bipolar Sedunia, rasanya kita tak bisa begitu saja mengabaikan gangguan kejiwaan ini.
Sebab, gangguan kejiwaan bipolar mampu menggiring seseorang untuk depresi hingga bunuh diri.
Gejala Bipolar ini sendiri pun tak bisa begitu mudah dianalisa, karena gangguan kejiwaan ini memiliki beberapa episode yang kasat mata.
Baca Juga : Ayu Dewi Beri Kejutan Hamil Anak Ketiga, Regi Datau Beri Tanggapan Datar: Ya Nggak Juga, Namanya Suami Istri
Menurut dr. Hervita Diatri, SpKJ(K), Seksi Bipolar Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia cabang Jakarta, para dokter pun saat ini masih tetap punya risiko untuk melakukan kesalahan dalam mengenali orang-orang dengan gangguan bipolar.
Gangguan bipolar merupakan suatu gangguan jiwa yang bersifat episodik.
Tidak ada penyebab tunggal.
Baca Juga : Dinikahi dengan Mahar Rp100 Ribu, Dhawiya: Biar Bisa Jadi Ratu
Justru sebaliknya, banyak faktor yang sangat memungkinkan saling berpengaruh sehingga gangguan mampu timbul dan meningkat risikonya.
Seperti sebuah drama, gangguan ini memiliki empat episode, ada depresi, manik, hipomanik, dan campuran antara manik serta depresi.
“Bipolar itu ada dua macam, kegembiraan yang berlebihan perasaannya itu disebut gangguan bipolar satu (manik) dan gangguan bipolar dua (hipomanik).”
“Pada dasarnya tetap depresi, ide-idenya berupa semua hal yang berhubungan dengan kesedihan tapi diproyeksikannya dalam bentuk perasaan yang senang.“
“Jika membuat cerita, kedengarannya seperti cerita senang padahal itu adalah sesuatu yang sedih,” jelas dr. Hervita.
Gangguan bipolar itu tidak terjadi sekali.
Baca Juga : Modal Bisnis Door to Door, Perempuan Ini Sukses Kembangan Studio Sulam Alis di Indonesia
Walaupun terjadi hanya satu episode dan bermakna, belum tentu disebut sebagai gangguan bipolar.
Bisa saja itu hanyalah manik atau depresi saja.
Yang disebut dengan bermakna itu, segala gejala dan kejadian terjadi dalam waktu yang cukup.
“Sedih sehari dua hari pernah kita alami, tapi tidak cukup untuk mengantarkan kita disebut menjadi penderita gangguan bipolar .”
Baca Juga : Tak Ingin Novelnya asal Difilmkan, Andrea Hirata Rela Tolak Keuntungan Hingga Miliaran Rupiah
“Disebut gangguan bipolar kalau manik terjadi selama satu minggu, hipomanik selama empat hari, dan depresi selama dua minggu.”
Bukan hanya memiliki durasi, makna juga mengandung arti bahwa ia tindakan tunggal tapi satu paket. Sehingga bukan cuma perasaan saja, tapi pikiran dan perilakunya juga berbeda.
Jadi, jangan langsung menyimpulkan ya, Sahabat NOVA!(*)
Melissa Tuanakotta