Tanya Jawab Psikologi NOVA: Aku Bingung Mendidik Kedua Anakku yang Beranjak Remaja

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Selasa, 9 April 2019 | 20:00 WIB
Tanya Jawab Psikologi NOVA: Aku Bingung Mendidik Kedua Anakku Yang Beranjak Remaja (Pixabay/ParentRap)

Mengapa anak menutup diri dan bersikap diam pada ibunya? Yang paling sering terjadi, ibunya adalah seorang kritikus ulung, apa saja yang dilakukan anak dikritik, anak baru bicara sepotong, ibu sudah mencela atau menyalahkan anak habis-habisan, ketika ini jadi adegan sehari-hari, maka anak lalu akan belajar bahwa ternyata bicara atau berinteraksi dengan mama cuma bikin kuping berisik, hati jadi tak nyaman, diri merasa tak berharga.

Karena kalimat yang keluar dari mulut mama cenderung negative, yang berikutnya, sang mama juga punya sifat yang sama, pendiam juga, wajar, ya, anak perempuan biasanya meniru siapa, sih, kalau bukan ibu-nya? Saya menduga, Bu Halimah termasuk yang kedua ini.

Akan tetapi, anak milenial biasanya lebih nyaman bila didekati oleh kita-kita ini dengan gaya mereka, lho, Bu, manfaatkan WA dan media sosial kalau susah berbicara langsung, baik Anda mapun anak Anda, kan, bisa memakai modus interaksi yang lain.

Baca Juga : Bak Sindir Wijin yang Kini Populer, Jedar: Nia, Namanya Orang Butuh Makan, Emang Kamu Hidup Enak!

Zaman saya remaja dulu, kan, tak berani melawan Ibu, toh? Tapi kalau saya tak merasa diperlakukan adil, saya biasanya menulis surat, panjang sekali, saya ingat minimal 4 lembar, karena dulu tak ada HP, saya masukkan di bawah pintu kamar tidur, lalu pulang sekolah saya ke rumah adiknya Ibu sampai sebelum maghrib, rasanya senang sekali membayangkan ibu kita bingung, kita ada di mana, sampai rumah mandi, makan, tanpa menunggu keluarga masuk kamar.

Biasanya ampuh, tuh. Akan ada perubahan perlakukan atau sikap kepada saya, tapi, ya, kami memang tak pernah bisa bicara dari hati ke hati, itu adalah salah satu yang hingga sampai sekarang saya sesali, karena sepanjang hidupnya sebenarnya ibu saya sangat menderita karena penyakit jantung bawaan yang membuat almarhumah hampir selalu sesak napas.

Sekarang, setelah jadi emak-emak, saya tahu tak nyaman sekali kalau tidak punya we time dengan anak, alhamdulillah, lumayan terjalin komunikasi dengan anak, sebagai orangtua, memang kita yang harus sabar, sabar, dan sabar.

Baca Juga : Shandy Aulia Bebas Lakukan Adegan Mesra, Nia Ramadhani Menolak: Gue Pasti Diusir dari Rumah!