Ia menambahkan, dirinya ingin SDM di NTT berkualitas dan itu bisa dibangun lewat membaca.
“Di daerah kami juga banyak penenun, dan ini kita sosialisasikan pentingnya literasi tenun, sehingga orang bisa mengerti filosofi di balik hasil tenun itu sendiri," ujar Julie.
Itu sebabnya, kata Julie, ia yang membina beragam kelompok pengrajin tenun terus mengingatkan agar mereka tak salah dalam membuat motif tenun.
Baca Juga : Kini Hidup Mewah, Benarkah Gaji Suami Asti Ananta Melebihi Presiden?
Apalagi, berbeda motif, maka beda pula filosofinya.
“Melalui tenun bisa mengenal satu kabupaten seluruhnya. Misalnya ada air terjun dari atas ke bawah garis-garis, itu yang beneran, tempatnya juga ada. Jadi wisata yang kami kembangkan, kami koneksikan ke tenun,” kata dia.
Julie Sutrisno Laiskodat sendiri menerima piagam penghargaan tokoh “Pelopor Literasi Tenun Ikat Nagekeo NTT” oleh Bupati Nagekeo di Perpustakaan Nasional, dalam acara tersebut. (*)