NOVA.id - Kejadian tragis menimpa seorang siswa berusia 18 tahun bernama Nusrat Jahan Rafi asal Bangladesh.
Gadis tersebut melaporkan kepada pihak kepolisian terhadap kepala sekolahnya yang diduga melecehkannya secara seksual.
Rafi mengatakan bahwa kepala sekolahnya, Maulana Siraj Ud Doula memanggilnya ke kantornya dan berulang kali menyentuh tubuhnya di area yang tertentu.
Dia juga mengaku berulangkali mendapatkan pelecehan secara seksual oleh Ud Doula.
Tetapi Rafi diminta untuk diam dan tak membicarakan pelecehan tersebut kepada gurunya.
Pernyataan yang dilakukan Rafi tersebut direkam tanpa persetujuannya oleh polisi dan mempostingnya di media sosial.
Baca Juga : Disebut Orang Ketiga antara Natasha Wilona dan Verrell Bramasta, Zoe Abbas Jackson: Aku Nggak Baper!
Dalam video terlihat Rafi terlihat menangis dan terlihat tertekan dan menyembunyikan wajahnya dengan tangan.
Petugas mengatakan "bukan masalah besar" dan menyuruhnya untuk "memindahkan tangan Anda dari wajah, berhenti menangis tidak ada yang terjadi bahwa anda harus menangis."
Setelah laporan tersebut, Ud Doula akhrinya ditangkap, tetapi Rafi dan keluarganya dilaporkan menerima ancaman pembunuhan dari para pendukung kepala sekolah.
Baca Juga : Keajaiban! Bocah Lahir dengan Kondisi Setengah Otaknya Hilang Bertahan Hidup Melawan Vonis Dokter
Pada 6 April lalu, Rafi dijebak untuk pergi ke atap gedung sekolah, di mana setidaknya empat orang tak dikenal menyiramknya dengan minyak tanah dan membakarnya.
Polisi mengatakan bahwa penyerang menutup wajah mereka dan mereka memaksa Rafi untuk menarik pengaduannya terhadap Ud Doula dan menyalakan api ketika dia menolak.
Penyerang melarikan diri dari TKP, Rafi berlari menuruni tangga dan berteriak meminta tolong karena seluruh tubuhnya terbakar.
Dia dibawa ke rumah sakit setempat, tetapi dipindahkan ke Rumah Sakit Medical College Dhaka setelah dokter menemukan dia menderita luka bakar hingga 80 persen.
Akhirnya 10 April dirinya meninggal dunia.
Kisah dari Rafi ini memicu banyak orang marah, bahkan ribuan orang dari seluruh negeri datang untuk pemakamannya.
Baca Juga : Tampil Bak Raja dan Ratu, Intip 5 Maternity Shoot Mewah ala Sarwendah-Ruben Onsu
Mereka mengadakan protes menuntut keadilan atas pembunuhannya.
Melalui twitter mereka membuat trending dengan tagar JusticeForNusrat untuk menuntut keadilan melalui media sosial.
Baca Juga : Lama Disembunyikan, Keenan Pearce Akhirnya Perlihatkan Wajah Anaknya Benjamin Dewata Amwell Pearce
Perdana menteri Bangladesh, Sheijh Hasina Wazed juga akan membawa setiap orang yang terlibat dalam pembunuhan ke pengadilan.
"Tak satu pun dari pelakunya akan terhindar dari tindakan hukum," ungkapnya.
Polisi telah menahan 14 orang dalam pembunuhan tersebut, empat orang adalah siswa madrasah dan satu orang merupakan seorang siswa perempuan.
Baca Juga : Bak Bintang Bollywood, Cantiknya Meghan Markle Gunakan Kain Sari Saat Kunjungi India
Dikutip dari Mirror.co.uk, disebutkan ada 940 insiden pemerkosaan di Bangladesh di tahun 2018 menurut kelompok hak asasi perempuan Bangladesh, Mahila Parishad. (*)