NOVA.id – Steve Emmanuel ternyata memiliki gangguan kejiwaan yang diduga menjadi salah satu pemicu kandasnya hubungannya dengan Andi Soraya empat tahun lalu.
Bahkan, perihal gangguan kejiwaan itu diungkapkan Andi Soraya saat ditanya perihal kasus narkoba yang menjerat mantan kekasihnya tersebut.
Dalam wawancaranya dengan Halo Selebriti yang tayang pada 9 April lalu, Andi Soraya mengatakan jika mantannya itu, Steve Emmanuel, yang sekarang sedang tersandung kasus narkoba pernah mengidap OCD atau Obsessive Compulsive Disorder.
Baca Juga : Terbongkar Percakapan Mesra Syahrini dan Suaminya, Reino Barack: Sayang Sini Peluk
“Aku sebagai orang yang pernah bersama dia lama, udah kayak emaknya, udah kayak ibunya kalau aku lihat. Aku bener-bener tidak yakin, seribu, sepuluh ribu tidak yakin aku kalau Steve menjadi bandar," kata Andi Soraya.
Kemudian ia menjelaskan Steve pernah mengidap gangguan kejiwaan.
Ia juga kerap mengalami kecemasan yang berlebihan.
Baca Juga : Luna Maya Tak Mandi 16 Jam hingga Jerawatan, Maia Estianty Langsung Beri Tawaran Menggiurkan!
Bahkan sejak empat tahun lalu Steve mendapat penanganan dari seorang psikiater.
"Aku tahu itu, karena aku mengalaminya sendiri. Tapi dulu aku nggak tahu kalau itu namanya OCD. Aku enggak ngerti. Tapi aku cuma bilang, ini ada psikologis (Steve) yang aneh sekali. Karena aku lihat dia orang yang punya rasa kecemasan yang berlebihan," sambung Andi.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Prof.Dr.Ir. Richard Claproth, psikiater yang menangani Steve Emmanuel.
"Dia menderita sebelum peristiwa ini, dia menderita obesessive compulsive disorder, dia menderita post traumatic," terang Richard Claproth.
Karenanya, kini Steve merasa tertekan berada di penjara.
Menurut Richard, bila ini tak segera diselesaikan, Steve bisa menjadi gila bahkan mati di penjara.
Baca Juga : Inilah 3 Fakta Soal Selulit yang Masih Sering Dianggap Keliru
"Jadi keluarga melakukan ini, kalau saya karena dari sisi kesehatannya, dari mind-nya, sisi psikisnya, dia bisa gila. So, kita keluarga konsen pada keselamatan Steve," jelasnya.
Mengutip International OCD Foundation, OCD (Obsessive Compulsive Disorder) terjadi ketika seseorang terjebak dalam siklus obsesi dan kompulsi.
Obsesi merupakan pikiran tentang gambaran, atau dorongan yang memicu perasaan sangat tertekan yang tak diinginkan.
Baca Juga : Benarkah Sunat Pengaruhi Kenikmatan Bercinta? Inilah Faktanya!
Sedangkan, kompulsif merupakan perilaku yang dilakukan seseorang untuk berusaha menyingkirkan obsesi, bisa juga untuk mengurangi kesulitannya.
Jadi, kondisi ini terdiri atas 2 unsur utama, yaitu gangguan pikiran atau obsession dan keharusan untuk melakukan sesuatu atau compulsion.
Menurut NHS UK, obsesif kompulsif (OCD) mempengaruhi orang secara berbeda, tetapi biasanya menyebabkan pola pemikiran dan perilaku tertentu.
Baca Juga : Billy Syahputra Umbar Ciuman dengan Pacar Barunya, Nikita Mirzani: Ngomongin Nikah Terus
Pola ini memiliki 4 langkah utama:
1. Obsesi - di mana pikiran, citra, atau dorongan yang tidak diinginkan, mengganggu, dan sering kali menekan berulang kali memasuki pikiran pengidap.
2. Kecemasan - obsesi memicu perasaan cemas atau tertekan.
3. Paksaan - perilaku berulang atau tindakan mental yang dirasa didorong untuk melakukan esuatu sebagai akibat dari kecemasan dan kesedihan yang disebabkan oleh obsesi.
Baca Juga : 4 Fakta Koreografer Dionysus BTS, Remaja Cantik Baru Berusia 18 Tahun!
4. Kelegaan sementara - perilaku kompulsif untuk sementara meredakan kecemasan, tetapi obsesi dan kecemasan segera kembali, menyebabkan siklus dimulai lagi.
Sebagai gambaran, pengidap OCD akan memikirkan suatu hal tertentu dan hal tersebut terus berputar secara berulang-ulang.
Sekeras apapun usaha yang dilakukan untuk mengenyahkannya, pikiran tersebut akan tetap ada.
Baca Juga : Tampil Cetar, Yuni Shara Peringati Hari Kartini di Sekolah Miliknya
Akibatnya, penderita akan mengalami kecemasan yang timbul akibat peringatan dari sistem otak bahwa mereka sedang dalam bahaya dan ini akan mendorong mereka untuk melakukan sesuatu.
Di sisi lain, penderita tahu persis bahwa hal yang dipikirkan itu bukanlah suatu ancaman. Sayangnya tetap saja, rasanya sulit untuk tidak mencemaskan hal itu.
Inilah yang dirasakan pengidap OCD.
Otak akan terus 'berbohong' dengan mengingatkan adanya bahaya, padahal tidak ada.
Baca Juga : Menantu Lydia Kandou Beberkan Rahasia Cantik yang Didapat dari Dokter Asal Swiss, Sederhana Banget!
Melansir pijarpsikologi.org, gejala setiap penderita OCD bisa jadi berbeda, namun terdapat beberapa macam gangguan pikiran dan keharusan yang umum terdapat pada pengidap OCD.
Di antara bentuk gangguan pikiran (obsession) yang umum pada penderita OCD adalah rasa takut terkontaminasi kuman dan kotoran, rasa menuntut ketepatan dan kesempurnaan, rasa takut akan kerusakan, pemikiran seksual yang tidak diinginkan hingga obsesi keagamaan.
Semoga kondisi Steve Emmanuel semakin membaik, ya.(*)
Artikel ini telah tayang di laman grid.health.id dengan judul Andi Soraya Ungkap Gangguan Kejiwaan yang Pernah Diidap Steve Emmanuel, Tak Percaya Mantannya itu Bandar Narkoba