Dokumenter Homecoming: A Film by Beyonce, Representasi Diri Queen Bee dalam Perayaan Budaya Afrika-Amerika

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Selasa, 30 April 2019 | 11:20 WIB
Dokumenter Homecoming: A Film by Beyonce, Representasi Diri Queen Bee dalam Perayaan Budaya Afrika-Amerika? (Photograph: Courtesy of Parkwood Entertainment/Parkwood Entertainment)

NOVA.id - Rindu menyaksikan aksi panggung Beyonce yang memukau dan energik?

Sahabat NOVA bisa menonton film dokumenter Homecoming: A Film by Beyonce yang sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai seniman yang tak tanggung-tanggung.

Homecoming atau rumah yang dirujuk oleh Beyonce sebenarnya adalah panggung.

Baca Juga : Satu Keluarga Derita Penyakit Ganas, Peggy Melati Sukma: Ini Rezeki dari Allah

Tempat di mana banyak sumber cahaya, sorot kamera dan penggemar yang terkesima padanya, digambarkan dengan jelas dalam dokumenter ini.

Kehadiran film ini juga bak bukti sejarah penampilannya dalam pagelaran Coachella Valley Music and Arts Festival 2018 lalu.

Pasalnya, Beyonce menjadi penyanyi Afrika-Amerika pertama yang tampil membawakan 26 lagu dengan aksi panggung yang spektakuler.

Baca Juga : Habiskan Puluhan Juta Demi Belikan Teman-Teman Pacarnya Ponsel, Anak Iis Dahlia Kini Hanya Diberi Uang Jajan Rp10 Juta Per Bulan!

Melalui cuplikan-cuplikan dokumenter ini, sang Queen Bee tak sekadar menuangkan mimpi-mimpinya namun juga sebagai representasi identitas budaya kulit hitam Amerika hingga kunci suksesnya.

Beyonce hanya sedikit memberikan gambaran transformasinya sebagai Ratu Pop yang berpengaruh lewat cuplikan konser ini.

Film berdurasi dua jam ini mengajak penggemar menikmati lebih dalam proses menuju sebuah pagelaran yang dipersiapkan Beyonce jauh-jauh hari.

Baca Juga : Tak Hanya Aurel Hermansyah, Begini Perbedaan Mencolok Sikap Nikita Willy pada Papa Kandung dan Ayah Tirinya!

Cuplikan saat Queen Bee menyanyikan Crazy in Love, Say My Name, Countdown hingga Mi Gente terasa sebagai satu aliran yang mulus lengkap dengan visualnya yang mencampurkan kostum, koreografi, dan orkestra.

Sebelum memadukannya dalam sebuah dokumenter, Beyonce telah meneliti jumlah kamera, teknis pengambilan gambar, hingga efek visual dalam Coachella 2018 yang dibutuhkannya sebagai materi film.

Meski alurnya bisa menjadi sebuah kesatuan yang menawarkan perjalanan penuh keringan Beyonce, tidak bisa dipungkiri bahwa visualnya banyak menunjukan detail yang rumit membuat fokus terpecah.

Baca Juga : Menyayat Hati, Ayah Kandung Nikita Willy Akui Tak Pernah Dijenguk Anaknya Meski Sakit Usai Bercerai

 

Bila tak menangkap makna dan pesannya, film yang tayang di Netflix ini bisa jadi hanya sekadar cuplikan-cuplikan Beyonce sebelum naik panggung.

Narasi yang muncul dan tenggelam juga tak menjelaskan gamblang hingga film ini tak bisa dinikmati sebagai potongan-potongan namun harus terstruktur.

Hal ini tentu tak selaras dengan penjelasan Jay-Z yang mengungkapkan sang istri telah memberikan standar yang ketat untuk film Homecoming ini.

Baca Juga : Ketegaran Nikita Mirzani Runtuh dalam Air Mata saat Anak Ketiganya Lahir, Ada Apa?

Alur lain yang masuk di dalam film ini untuk membatu efek psikologis pemirsanya adalah saat Beyonce mengutarakan keinginannya masuk ke Historically Black Collage and Universities dan saat-saat dirinya menjalai pemulihan pasca melahiran bayi kembar.

Kerja kerasnya bersama tim yang terseleksi yang tak kenal lelah menjadikan kesuksesan konsernya pada Coahella 2018 menjadi kesuksesan filmnya pula.

Bahkan, Homecoming: A Film by Beyonce ini diganjar 100 persen oleh Rotten Tomatoes.

Bukan sekedar menggambarkan gemerlapnya dunia bintang, Beyonce membawa identitas diri yang berhasil membuatnya bersinar. (*)