Mulai yang melayani sampai yang menyajikan pesanan untuk pembeli di kedai.
“Kita memang ingin memberdayakan teman-teman disabilitas, khususnya teman Tuli, dan membuktikan pada masyarakat bahwa penyandang disabilitas bisa berkarya,” tambah Putri.
Putri juga mengingatkan bahwa penyandang disabilitas ini tak mau disebut tunarungu, melainkan “teman Tuli”, dengan huruf “T” besar pada penulisan Tuli. “Karena itu identitas mereka.”
Baca Juga : Tampilkan Fashion Terbaik, 4 Artis Ini Justru Dapat Predikat Busana Terburuk Saat Met Gala 2019
Jadilah pembeli di Koptul (demikian kedai itu biasa disebut) bukan cuma menikmati secangkir kopi, tapi juga bisa belajar dan berkomunikasi langsung dengan teman Tuli. (*)