Ini Alasan Kenapa Buka Puasa Cukup dengan Kurma dan Teh Manis Hangat

By Winggi, Selasa, 21 Mei 2019 | 18:30 WIB
Ini Alasan Kenapa Buka Puasa Cukup dengan Kurma dan Teh Manis Hangat (Istock)

NOVA.id - Saat berbuka puasa, biasanya kita akan kalap melihat makanan yang sudah tersaji di atas meja.

Namun sayang, kita tidak dianjurkan untuk buka puasa dengan mengonsumsi makanan besar.

Lebih baik membatalkan puasa dengan kurma karena mengandung serat dan molekul karbohidrat.

Baca Juga: Renyah dan Sehat, Yuk Bikin Sendiri Gorengan Tahu Isi Sayuran untuk Menu Berbuka Puasa

Hal ini disampaikan oleh dr. Ekky M. Rahardja, MS, Sp.GK., Spesialis Gizi Klinik dari RS Royal Taruma.

“Ketika seharian berpuasa, otomatis usus tidak bekerja. Begitu berbuka puasa dan langsung diisi makan makanan berat, misalnya, nasi, maka nasi mengandung molekul yang kompleks.” ungkapnya.

Dengan begitu, enzim pada tubuh belum siap mencerna makanan dengan baik.

Baca Juga: Mendadak Tak Bisa Melihat, Mel B Dilarikan ke Rumah Sakit, Bagaimana Nasib Konser Spice Girls?

Partikel makanan tidak bisa dicerna dan tak bisa diserap.

“Akibatnya akan menimbulkan pembusukan dalam saluran cerna. Bahan-bahan ini menghasilkan racun yang oleh tubuh diserap dan masuknya ke lever. Akibatnya, lever harus kerja berat untuk menetralisir racun agar tidak menjadi toksin (zat beracun).” tambah dokter Ekky.

Meski tak masalah bagi seseorang yang masih muda, tapi tentu saja jangan dibiasakan berbuka dengan cara seperti itu.

Baca Juga: Bule Inggris Polly Alexandria Akhirnya Pulang ke Indonesia Bertemu Nur Khamid, Netizen Bahagia!

“Namun, ada juga orang yang merasa badannya lemas usai berbuka. Penyebabnya bukan karena puasa. Karena dalam 3 hari berpuasa, tubuh sudah bisa beradaptasi dengan kondisi pola makan yang berubah saat puasa.”

Dikatakan jika penyebab lemas tersebut karena saat lever membuat senyawa untuk menetralisir toksin tadi, membutuhkan oksigen yang sebagian besar diambil dari otak.

“Akibatnya otak dikorbankan sehingga membuat orang tidak konsentrasi, mengantuk, dan tidak bisa berpikir,” jelas dr. Ekky sambil menyarankan ikuti aturan berbuka dengan cara sederhana. “Makanlah dengan yang manis atau yang molekulnya sederhana," jelas dokter Ekky.

Baca Juga: Data Insight Terbaru Google, Ini Hal yang Banyak Dicari Masyarakat Selama Ramadan

 

Sebut saja, polisakarida (karbohidrat) seperti nasi, jagung, ubi molekulnya besar dan harus dicerna.

“Sebaiknya adalah mengonsumsi buah kurma yang termasuk dalam monosakarida, senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana. Beberapa di antaranya mempunyai rasa manis.”

Baca Juga: Tak Disangka, 4 Bocah yang Foto Bersama Kak Seto Ini Jadi Artis Terkenal di Indonesia

Makan satu atau dua buah kurma saja sudah cukup untuk merangsang saluran cerna yang seharian berpuasa. “Atau ditambah dengan teh manis tak masalah karena molekulnya tidak kompleks.”

Baru setelah Salat Magrib boleh makan makanan besar seperti nasi dan lauk pauknya. (*)