Ketupat Dijadikan Budaya Sekaligus Sebagai Pengenalan Islam oleh Sunan Kalijaga, Ini 4 Makna di Baliknya

By Alsabrina, Rabu, 5 Juni 2019 | 14:00 WIB
Makna Ketupat (Handini_Atmodiwiryo)

Ini karena nyiur (daun kelapa yang merupakan bahan janur) dan beras sebagai sumber daya alam sudah dimanfaatkan sebagai makanan masyarakat nusantara di zaman Hindu Buddha.

Hal ini pun, menurut Fadly, bisa dilihat dari keberadaan ketupat di Bali yang digunakan dalam ritual ibadah. Orang Bali menyebut ketupat dengan sebutan tipat.

"Di Islam, ketupat dicocokkan lagi dengan nilai-nilai ke-Islaman oleh Sunan Kalijaga, membaurkan pengaruh Hindu pada nilai-nilai ke-Islaman, menjadi akulturasi yang padu antara keduanya," tambah Fadly.

Baca Juga: Bergaya Sederhana, Luna Maya Pakai Sendal Rp18 Juta Saat Mencoba MRT Jakarta

Adapun untuk hidangan pendamping ketupat, Fadly menjelaskan bahwa itu bukanlah panganan asli nusantara, tetapi hasil asimilasi dari berbagai budaya luar.

Contohnya, seperti kuah kari yang terpengaruh kuliner India, gulai terpengaruh kuliner Arab, balado (Portugis), semur dan kue kering (Belanda dan Eropa), serta manisan (China).(*)