Reaksi jantung Ezra sudah semakin membaik, dan sudah dapat merespons ASI dengan baik.
"Sayangnya paru-paru Ezra belum berkembang normal. Fungsi pertukaran oksigen dan karbondioksida pada tubuh Ezra belum maksimal, jadi masih butuh bantuan ventilator.
Jadi paru-paru Ezra ini seperti kemasukan air, jadi ada bintik putihnya di paru-paru," tambah Melissa.
Selama ini Ezra mendapatkan perawatan intensif untuk menghilangkan bakeri pada paru-parunya, dan akan medapatkan perawatan lanjutan agar paru-parunya berkembang normal.
Walaupun Ezra dibantu dengan alat bantu pernapasan, selama ini ia tetap mendapatkan ASI dari sang ibu.
"Ezra tetap minum ASI, kira-kira 1 cc dari oral (menyusu langsung), sisanya dari selang yang terpasang," tutur Melissa.(*)
Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul Kisah Perjuangan Ezra, Bayi Prematur Pengidap Bronchopulmonary Dysplasia