NOVA.id - Sebuah kebakaran pabrik mancis (korek api gas) terjadi di Desa Sambirejo, Binjai, Sumatera Utara pada Jumat (21/06).
Kebakaran tersebut terjadi pada tengah hari, dan menewaskan puluhan karyawan yang ada di dalamnya.
Tak hanya karyawan yang bekerja di sana, ternyata ada anak-anak yang juga turut menjadi korban dalam kebakaran tersebut.
Baca Juga: Dulu Menikah Beda Keyakinan, Deddy Corbuzier dan Kalina Masih Lengket Awal Bercerai
Bahkan dari kejadian mengerikan tersebut diduga hanya ada empat orang karyawan yang akhirnya selamat.
Berikut ini fakta yang berhasil dihimpun mengenai kebakaran pabrik korek api yang terjadi di Binjai:
1. Korban tewas ditemukan berkumpul dalam satu ruangan.
Saat kebakaran terjadi diketahui korban berkumpul dalam satu ruangan, Kasubdit Bencana BPBD Langkat, Sugiono mengatakan hingga kini ada 30 orang meninggal.
Mereka yang ditemukan tewas terdiri 26 orang dewasa dan empat orang anak kecil.
2. Pabrik kerap dikunci saat merakit korek api
Menurut seorang karyawan yang tak ingin disebutkan namanya, pemilik pabrik selalu mengunci pabriknya saat produksi korek api berlangsung.
Alasannya adalah takut ada pencurian terjadi di pabriknya tersebut.
3. Pabrik diduga ilegal
Menurut warga sekitarnya, pabrik tersebut diduga ilegal karena tak memiliki izin.
Bahkan tak sembarangan orang bisa keluar masuk pabrik tersebut.
4. Pemilik pabrik jadi tersangka
Pemilik usaha tersebut diketahui bernama Burhan dan kini telah ditetapkan menjadi tersangka.
Dia dianggap mengabaikan keselamatan pekerja yang setiap hari harus berhadapan dengan zat kimia yang cukup berbahaya.
Baca Juga: Terapkan 7 Kebiasaan Ini agar Kita Sehat Jalani Aktivitas Sehari-hari!
5. Anak-anak turut menjadi korban
Tak hanya orang dewasa, ternyata anak-anak juga menjadi korban dalam kebakaran yang terjadi.
Mereka diketahui bisa ada di dalam pabrik tersebut karena ikut dengan orang tuanya yang bekerja di sana.
6. 4 korban yang selamat dalam kebakaran
Diketahui hanya ada empat orang karyawan yang selamat dari kebakaran.
Mereka berhasil selamat karena akan beristirahat dan makan siang di luar.
Keempatnya adalah Pipit (29), Ayu Anita Sari (29), Ariyani (30), dan Nurasiyah (24).
Mengetahui pabrik tempatnya bekerja terbakar dan teman-temannya ada di dalamnya mereka pun sempat histeris menangis.
"Kawanku, kawanku, semua habis. Mana semua kawanku itu di dalam. Semua kawanku habis," kata Pipit dengan derai air mata yang tak kuasa dibendungnya.
"Aku pikir tiga kawan ini, yang tiga ini masih di dalam, semua habis kawanku. Cuma berempat kami yang selamat."
"Tadi keluar dari pintu belakang, kami mau makan siang," kata perempuan yang telah bekerja selama delapan tahun di pabrik mancis ini, dikutip dari Kompas.com. (*)