Pada hari wafatnya itulah pernikahan darurat keempat anak Sri Sultan Hamengku Buwono IX dilakukan.
Bahkan, ini adalah kali pertama pernikahan darurat dilakukan di keraton.
Hal ini diceritakan seorang kerabat keraton pada Tim NOVA pada tahun 1988 silam.
“Ini baru pertama kali terjadi di kraton," ujar seorang kerabat kraton mengenai upacara akad nikah empat putra Sultan di muka jenazah.
Baca Juga: Pernikahannya Sempat Tak Direstui, Eza Gionino Kini Dikaruniai Anak Pertama
Ia menambahkan, "Sabdo Pendito Ratu, tak keno wola-wali. Sepisan dadi. (Sekali Raja bertutur, tak bisa ditarik lagi). Karena Ngarso Dalem sudah berniat menikahkan putranya, ya harus terlaksana."
Jumat siang (7/10/88) sebelum sembahyang Jumat, empat pasang pengantin naik ke Bangsal Kencono. Mereka duduk bersila di sebelah timur, menghadap jenazah.
Mempelai pria mengenakan beskap atela hitam polos sementara pengantin wanita berkebaya pendek tertutup warna hitam dipadu kain motif truntum.