Waspada, Ini 4 Infeksi yang Bisa Menyerang Pusar!

By Winggi, Jumat, 12 Juli 2019 | 23:00 WIB
Waspada, Ini 4 Infeksi yang Bisa Menyerang Pusar! (Istock)

NOVA.id - Banyak yang belum mengetahui jika pusar juga bisa terserang infeksi.

Pusar atau bagian tubuh yang akrab disebut 'udel' ini memiliki banyak liputan yang memungkinkan untuk penumpukan sel kulit mati, keringat, dan berbagai mikroorganisme, kata Cynthia Bailey, M.D seorang diplomat dari American Board of Dermatology dan pendiri Dr. Bailey Skin Care, mengatakan kepada SELF.

Bukan hanya itu, seringkali kita membersihkan pusar dengan cara yang kurang tepat bahkan mengabaikannya sama sekali.

Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor

Seperti daerah lainnya di tubuh, pusar kita secara alami mengandung bakteri dan jamur.

Jika kita tidak membersihkannya dengan teratur dan kurang tepat, maka mikroorganisme bisa berkembang biak dan menyebabkan infeksi, kata Edidiong Kaminska, M.D., dokter kulit di Northwestern Memorial Hospital.

Lalu infeksi apa saja yang bisa menyerang pusar kita?

Baca Juga: Kesaksian Al Ghazali Soal Rumah Tangga Orang Tuanya Buktikan Ramalan Wirang Birawa Jadi Nyata? Simak Faktanya

1. Infeksi staph

Jules Lipoff, M.D., asisten profesor dermatologi di Perelman School of Medicine, University of Pennsylvania mengatakan jika secara teknis semua jenis bakteri dapat menyebabkan infeksi di pusar.

Tapi Dr. Jules mengatakan bakteri Staphylococcus aureus sering berada di belakang infeksi pusar karena cenderung menyebabkan banyak infeksi kulit pada umumnya.

Ada beberapa cara infeksi satph bisa terjadi, termasuk sebagai kondisi yang sangat menular di mana disebut impetigo, menurut American Academy of Dermatology (AAD).

Impetigo non-bulosa bisa menyebabkan gejala seperti luka gatal dan meninggal kulit merah dan kerak kuning, kata AAD.

Baca Juga: Tak Mampu Membendung Rasa Duka, Tangis Cynthia Lamusu Pecah di Pemakaman Sang Ayah

Sementara impetigo bulosa dapat menyebabkan kulit melepuh yang berisi cairan yang retak dan meninggalkan luka berkerak.

Meski punya kesamaan, perbedaan pada dua jenis infeksi ini adalah impetigo bulosa tidak cenderung menyebabkan kulit memerah.

Infeksi kulit staph juga dapat menyebabkan abses, Manual Merck.

Salah satu faktor yang bisa memicunya adalah melakukan tindik pada pusat, kata Dr. Jules.

Baca Juga: Tak Cuma Konten Pornografi dan Asusila, Rey Utami dan Pablo Benua Ketahuan Gelapkan Puluhan STNK

 

 

2. Infeksi strep

Bakteri Streptococcus merupakan penyebab umum lain dari infeksi kulit secara menyeluruh dan infeksi pada pusar.

Seperti Staphylococcus aureus, Streptococcus dapat menyebabkan impetigo.

Ini juga bisa menyeybabkan selulitis yang biasanya terjadi ketika bakteri streptokokus Grup A masuk ke tubuh melalui celah di kulit seperti luka, menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional AS.

Selulitis dapat menyebabkan ruam yang menyakitkan, merah, nyeri, bengkak yang mungkin melepuh.

Ini juga bisa menyebar melewati kulit dan mempengaruhi jaringan bawahnya sehingga kita mungkin akan mengalami demam, kedinginan, dan pembengkakan getah bening.

Jika kita melihat gejala-gejala seperti ini sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapatkan antibiotik.

Baca Juga: Sedang Hamil, Shandy Aulia Jawab Soal Telapak Kakinya yang Dikritik Keriput dan Hitam: Semoga Bisa Puas!

3. Infeksi ragi

Bukan hanya vagina, infeksi ini juga bisa berdampak pada mulut, tenggorokan, kerongkongan, dan juga pusar.

Istilah medis untuk infeksi jamur ini adalah kandidiasis dan itu terjadi ketika Candida (ragi) yang biasanya hidup di kulit tumbuh di luar kendali, ata Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Jika kita mengalaminya pada pusar, biasanya kita akan mengalami ruam, kulit bersisik, gatal, dan rasa terbakar, menurut Johns Hopkins Medicine.

Baca Juga: Belum Selesai Kasus Ikan Asin, Polisi Temukan Kasus Baru di Rumah Rey Utami dan Pablo Benua

4. Kista sebaceous

Kista sebaceous sangat mirip dengan kista epidermoid, kecuali bahwa mereka terjadi kelenjar minyak atau folikel rambut yang tersumbat, menurut Mayo Clinic.

Seperti halnya kista epidermoid, kista sebasea hanya benjolan yang tidak memiliki gejala tak nyaman.

Tapi jika kista sebaceous kita terinfeksi, itu bisa menyebabkan kemerahan, rasa hangat, dan beraroma seperti "keju" menurut Klinik Cleveland.

Baca Juga: Kulit Sehat Tanpa Perawatan Mahal, Ini 5 Langkah Mudahnya

Sahabat NOVA, yuk mulai perhatikan kebersihan pusar kita. (*)