Diklaim Bisa Buat Anak Bertenaga, Benarkah Gula Memberi Energi pada Tubuh?

By Alsabrina, Rabu, 31 Juli 2019 | 09:00 WIB
Gula sebabkan sugar rush (iStockphoto)

NOVA.id - Ada satu aturan emas yang dipercaya banyak orangtua: tidak ada konsumsi gula untuk anak-anak menjelang tidur karena bisa memberikan energi berlebih pada anak.

Tapi sebenarnya, apakah gula benar-benar memberi energi?

Sebuah penelitian baru menemukan, bahwa tidak ada yang namanya sugar rush – kondisi di mana seseorang mengonsumsi glukosa dalam jumlah besar yang menyebabkan meningkatnya gula dalam darah dan membuat tubuh lebih bertenaga.

Baca Juga: Nikita Mirzani Sebut Murahan, Benarkah Statusnya Telah Jadi Tersangka Kasus Penggelapan Pakaian Dalam?

Faktanya, makanan manis telah ditemukan justru menyebabkan kelelahan bukan hiperaktif.

Hasil penelitian yang telah diterbitkan dalam Neuroscience and Biobehavioral Review edisi Juni lalu, melibatkan 1.300 orang.

Para peneliti melakukan meta-analisis 31 studi lain untuk memahami efek gula pada mood dan kemampuan kognitif seseorang.

Baca Juga: Telah Ditetapkan Jadi Tersangka, Polisi Ungkap Alasan Tak Tahan Nikita Mirzani

Hasilnya, konsumsi gula hampir tidak berpengaruh pada bagaimana orang bertindak, tidak peduli seberapa banyak yang dikonsumsi.

Konsumsi gula juga tidak terlihat meningkatkan performa dalam olahraga.

Justru 30 menit setelah mengonsumsi gula, rasa lelah akan meningkat. Dalam 60 menit, gula akan menurunkan kewaspadaan.

Baca Juga: Achmad Hulaefi Unggah Foto dengan Kalimat Syukur, Sudah Direstui Keluarga Lindswell Kwok?

Meski mitos sugar rush sangat lazim dalam budaya popular, nyatanya banyak orang masih mengonsumsi gula dalam jumlah besar.

“Konsumsi gula tampaknya menjadi upaya untuk meningkatkan suasana hati dan meningkatkan kewaspadaan,” kata ketua penulis penelitian Dr. Konstantinos Mantantzis.

Terbukti, mengonsumsi permen setelah makan siang atau mengonsumsi minuman bersenergi sebelum pertandingan, tidak ada gunanya.

Baca Juga: 3 Hal yang Perlu Kita Lakukan agar Traveling Tak Mencemari Lingkungan

 

 

Gula mungkin akan membuat kita berenergi untuk sementara waktu, sama seperti tubuh memetabolisme makanan lain. Tapi energi dari gula akan cepat hancur.

Pada dasarnya, gula bukanlah solusi ajaib. Gula tak akan bertahan lama seperti kafein dan dari banyak sisi gula sebenarnya jauh lebih buruk ketimbang makanan lain.

Gula berkaitan dengan obesitas pada masa kanak-kanak dan merupakan penyebab utama kerusakan gigi pada anak-anak.

Baca Juga: Rey Utami Berniat Memakai Hijab, Kuasa Hukum: Bisa Dikatakan Itu Tobat

Ini dapat menyebabkan peradangan, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan menempatkan anak-anak pada risiko tekanan darah tinggi dan diabetes di masa depan.

Mantantzis dan rekan-rekan peneliti mengatakan, harapan mereka adalah temuan penelitian ini meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa sugar rush adalah mitos.

Sehingga, akan membantu mengurangi konsumsi gula dan menyediakan ruang untuk alternatif makanan yang lebih sehat. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Konsumsi Makanan Manis Jelang Tidur, Sebabkan Sugar Rush pada Anak?