NOVA.id - Provinsi Lampung merupakan salah satu kawasan di Indonesia yang memiliki beragam keindahan budaya dan alam.
Dari mulai jajaran pantai hingga keindahan gunung bisa kita rasakan saat menyambangi kawasan Lampung.
Oleh karena itu, agar Lampung tetap menarik untuk dikunjungi, pemerintah setempat mengadakan acara Lampung Krakatau Festival (LKF) ke-29 pada 25-29 Agustus mendatang.
Baca Juga: Cita-Cita Tercapai, Yura Yunita akan Pandu Acara Milik Sendiri
Kali ini akan menampilkan 4 acara unggulan di antaranya Trip Krakatau untuk memperingati letusan bersejarah Gunung Krakatau pada 26 Agustus 1883.
Peristiwa erupsi yang mengguncang dunia itu menjadikan Krakatu sebagai ikon dan daya tarik wisatawan dunia.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi pelaksaan penyelenggaraan Lampung Krakatau Festival (LKF) yang memasuki tahun ke-29 dan masuk dalam Calender of Event (CoE) 2019.
Semakin membaiknya unsur 3A (aktraksi, amenitas, dan aksesibilitas) terutama aksesibilitas ditandai dengan mulai beroperasinya jalan toll trans Sumatera (Bakauheni Lampung-Palembang); bertambahnya dermaga penyeberang ferry eksekutif di Pelabuhan Merak dan Bakauheni; fasilitas Bandara Raden Inten II menjadi bandara internasional, dan mempercepat berkembangnya pariwisata Lampung.
Baca Juga: Jabatan Tiwi Eks T2 Sebagai CEO Dicabut, Perusahaan yang Dijalankan Digugat Miliaran Rupiah
“Berkembangnya pariwisata di Lampung tidak lepas dari CEO Commitment para pimpinan daerah (Gubernur/Walikota/Bupati) Lampung dalam memajukan pariwisata,” kata Tenaga Ahli Menteri Bidang Manajemen Calendar Of Event (CoE) Esthy Reko Astuty.
Esthy Reko Astuty menyatakan, Gunung Krakatau sangat tepat untuk dijadikan sebagai ikon pariwisata Lampung dan menjadi branding yang mendunia sehingga mudah untuk dipromosikan di dalam negeri maupun mancanegara.
Selain itu pelaksanaan LKF yang berjalanan secara berkelanjutan setiap tahun dengan jadwal pelaksanaan yang tetap setiap akhir Agustus mempunyai daya tarik tersendiri karena akan memudahkan para traveler merencanakan liburannya ke Lampung.
Baca Juga: Penuh Perjuangan, Ini Curhatan Para Beauty Vlogger di Mecapan HQ
“Konsistensi (consistency) menjadi unsur penting dalam menyelenggaraan 100 event dalam Calander of Event (CoE) selain unsur; creative value, commercial value, communication value, CEO Commitment,” kata Esthy Reko Astuty.
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim menyatakan penyelenggaraan LKF 2019 sebagai upaya mempromosikan serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Provinsi Lampung sekaligus memperkuat branding Krakatau sebagai salah satu daya tarik dan ikon pariwisata Lampung.
Tahun 2018 yang lalu kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Lampung sebanyak 274.742 wisman dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) sebanyak 13.933.207 wisnus.
Baca Juga: Dapat Surat Permintaan Maaf dari Galih Ginanjar, Fairuz A Rafiq: Waktu Aku Menderita Kalian ke Mana?
“Event budaya LKF 2019 selain mempromosikan branding Gunung Krakatau juga kain tradisional Tapis Lampung sebagai salah satu ikon pariwisata Lampung yang ditampilkan dalam acara Karnsval Budaya dan Tapis Lampung,” kata Chusnunia Chalim.
Banyak karya fashion para desainer dari Indonesia dan mancanegara menampilkan Tapis Lampung di ajang fashion show dunia.
Penyelenggaraan LKF 2019 yang berlangsung selama tiga hari (23-25 Agustus 2019) menampilkan 4 acara unggulan yakni dimulai dengan acara Pesona Kemilau Sai Bumi Ruwa Jurai sebagai bentuk upacara pembukaan secara resmi Lampung Krakatau Festival 2019.
Baca Juga: Smartphone hingga Makanan yang Dikonsumsi Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Kita lo!
Dilanjutkan dengan Expo Krakatau Lampung berupa bazaar kuliner dan souvenir serta pertunjukan kesenian khas Lampung.
Selain itu acara Trip Krakatau untuk memperingati peristiwa meletusnya Gunung Krakatau pada 26 Agustus 1883 yang sempat mengguncang dunia.
Trip ini akan membawa para peserta dalam kegiatan tour dimulai dari Kalianda ke Pulau Sebesi (pulau layak huni terdekat di dekat Krakatau ) sebelum akhirnya mencapai Kepulauan Vulkanik Krakatau untuk menjejakkan kaki di Gunung Anak Krakatau yang 'lahir' setelah letusan monumental Gunung Krakatau.(*)