Setelah Sexy Killers, Film Dokumenter Berdampak Luas akan Muncul Lagi

By Muhamad Yunus, Selasa, 20 Agustus 2019 | 21:00 WIB
Song for My Children pitch during Goodpitch Southeast Asia at Goethe Haus Jakarta, Indonesia on May 4, 2017. ()

iNTuition pitch during Goodpitch Southeast Asia at Goethe Haus Jakarta, Indonesia on May 4, 2017. ()

Dukungan tentu diperlukan, karena saat ini film dokumenter masih belum dapat dikatakan memperoleh perhatian penuh dari masyarakat.

Sebagian besar masyarakat Indonesia masih dinilai lebih memilih menonton film hiburan yang cenderung fiksi, ketimbang film dari kisah nyata.

Menurut Mandy Marahimin selaku Outreach Director Good Pitch Indonesia 2019, kondisi itu terjadi karena ada masalah tentang edukasi.

Baca Juga: Wajah Baru Warkop DKI Reborn, Indro Warkop: Saya Yakin Dono, Kasino Juga Bahagia

Film dokumenter yang cenderung mengedukasi ketimbang menghibur, nampaknya kurang dapat menarik perhatian.

Tak hanya itu, jalan panjang film dokumenter di Indonesia juga dihalagi rintangan tidak adanya platform distribusi yang formal. Berbeda dengan film komersial.

“Kalau kita bikin film fiksi, ibaratnya itu mudah cari sponsor atau pendukung. Karena mereka kan diputar bioskop nih, jadi uang investor bisa (mudah) kembali,” tambah Amelia Hapsari, Program Director In-Docs.

Baca Juga: Usai 4 Bulan Menikah, Akhirnya Fadel Islami dan Muzdalifah Baru Rasakan Hal Ini Bak Pengantin Baru