Jalan-Jalan ke Banjarmasin? Coba yuk Datangi 6 Tempat Wisata Ini

By Widyastuti, Minggu, 1 September 2019 | 18:25 WIB
Para pedagang tradisional di Pasar Terapung Lok Baintan, Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimatan Selatan. (Kompas.com/I Made Asdhiana)

3. Masjid Sultan Suriansyah

Masjid Sultan Suriansyah di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (Kompas.com/I Made Asdhiana)

Jangan mengaku pernah ke Banjarmasin jika belum mengunjungi Masjid Sultan Suriansyah. Wisatawan wajib mendatangi masjid ini. Pasalnya Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan.

Dibangun pada era Kerajaan Banjar di masa pemerintahan Sultan Suriansyah (1526-1550) yang merupakan Raja Banjar pertama menganut agama Islam. Diperkirakan usai masjid ini mencapai 500 tahun dan termasuk salah satu masjid tertua di Indonesia.

Bangunan Masjid Sultan Suriansyah yang beralamat di Jalan Kuin Utara, berarsitektur khas Banjar, yakni berkonstruksi panggung dan beratap tumpang.

Baca Juga: Cerai dengan Nikita Mirzani, Intip Potret Sajad Ukra dengan Istri Barunya yang Sosialita Bergelimang Harta

Meski beberapa kali dipugar, nuansa kekunoan masjid tetap terjaga. Sejumlah daun pintu berukir peninggalan awal, meski tak difungsikan lagi, tetap dijejerkan di sekitar dinding masjid.

Mimbar kuno dari kayu ulin pun tetap dipertahankan. Sekitar 200 meter dari lokasi masjid terdapat kompleks makam Sultan Suriansyah.

4. Kampung Batik Sasirangan

Irma Sasirangan, salah satu penjual kain tradisional khas Banjar di Kampung Batik Sasirangan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (Kompas.com/ I Made Asdhiana)

Ingin tahu kain tradisional khas Banjar? Datanglah ke Kampung Batik Sasirangan di Komplek Madani/Mandiri IV Blok B7, Jalan Sultan Adam, Banjarmasin.

Kain Sasirangan biasanya digunakan untuk upacara adat suku Banjar. Sasirangan berasal dari kata menyirang (menjelujur), di mana proses pembuatan kain tersebut adalah menjelujur yang diikat dengan tali raffia dan dilanjutkan dengan dicelup.

Awalnya kain ini dikenal sebagai kain untuk "batatamba" atau penyembuhan orang sakit dan harus dipesan khusus.

Warna dan motif yang terdapat pada kain ini memiliki arti tersendiri. Misalnya kain warna hijau merupakan simbol bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit lumpuh atau stroke.

Baca Juga: 4 Posisi Bercinta yang Aman dan Nyaman untuk Dilakukan Bagi Ibu Hamil

Sementara warna hitam merupakan simbol bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit demam dan kulit gatal-gatal.

Kini batik sasirangan berkembang dan dicari warga Banjarmasin dan wisatawan sebagai buah tangan alias oleh-oleh khas Kalimantan.

Baca Juga: Selalu Terlihat Harmonis, Siapa Sangka Rumah Tangga Denny Cagur Pernah di Ujung Tanduk Hingga Sang Istri Ingin Kabur dari Rumah