Jalan-Jalan ke Banjarmasin? Coba yuk Datangi 6 Tempat Wisata Ini

By Widyastuti, Minggu, 1 September 2019 | 18:25 WIB
Para pedagang tradisional di Pasar Terapung Lok Baintan, Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimatan Selatan. (Kompas.com/I Made Asdhiana)

NOVA.id - Kota Banjarmasin kini mulai berkembang pesat di bidang pariwisata.

Para wisatawan yang melancong ke Kalimantan tak sedikit yang memilih Kota Banjarmasin menjadi tujuannya.

Untuk Sahabat NOVA yang akan mengunjungi Kota Seribu Sungai ini terlebih baru pertama kali ke sana, bisa dicoba untuk mendatangi 6 destinasi wisata di bawah ini seperti dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga: Tinggal Tunggu Eksekusi Mati, Pembunuh Sadis Ryan Jombang Kini Isi Hari-harinya dengan Ibadah dan Puasa Kifarat

1. Pasar Terapung di Lok Baintan

Para pedagang tradisional di Pasar Terapung Lok Baintan, Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimatan Selatan (Kompas.com/I Made Asdhiana)

Jika di tempat lain pasar berada di darat, maka di Kalimantan, pasar penduduk justru berada di atas sungai. Di Banjarmasin, dinamakan pasar terapung. Salah satunya di Sungai Martapura.

Pembeli dan pedagang berada dalam perahu masing-masing. Transaksi pun berlangsung di atas perahu. Penjual dan pembeli sama-sama digoyang riak sungai. Asyik!

Pasar terapung ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar. Barang dagangan berupa hasil bumi dan kebun yang dibawa penduduk dari hulu mudah dibawa menggunakan perahu.

Baca Juga: Syahrini Diusir Keluar Studio Saat Nonton Aladdin di Singapura, Ternyata Ketahuan Bawa Barang Ini

Pedagang pasar terapung didominasi perempuan dengan memakai tutup kepala yang dinamakan tanggui. Sementara para laki-lakinya pergi bertani di pagi hari. Mereka menjual berbagai dagangan seperti sayur mayur, buah-buahan, kue-kue tradisional. Saat ini diperkirakan jumlah perahu pedagang mencapai 70-100 perahu.

Untuk menuju pasar terapung Lok Baintan, wisatawan wajib berangkat sebelum matahari terbit menggunakan perahu kelotok sekitar 40 menit dari Kota Banjarmasin. Pasar terapung ini beroperasi mulai pukul 06.00 hingga 08.00.

2. Museum Wasaka

Museum Wasaka di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (Kompas.com/I Made Ashdiana)

Bila ke Banjarmasin, jangan lupa mampir ke Museum Wasaka yang beralamat di Jalan Kampung Kenanga Ulu RT 14, Banjarmasin. Wasaka singkatan dari Waja Sampai Ka Puting yang berarti tetap bersemangat dan kuat bagaikan baja dari awal sampai akhir.

Wasaka merupakan pedoman perjuangan rakyat Kalimantan Selatan. Museum Wasaka menyimpan banyak benda bersejarah terkait perjuangan rakyat Kalimantan Selatan melawan penjajahan Belanda.

Wisatawan dapat melihat koleksi senjata-senjata modern hingga tradisional rakyat Banjar. Seperti senapan angin yang badannya dari kayu.

Baca Juga: Ditangkap karena Narkoba, Begini Perjalanan Karier Komika Reno Fenady di Dunia Hiburan

Ada juga pakaian barajah yang bertulisan mantra-mantra tertentu agar pemakainya kebal dari serangan musuh. Pakaian barajah ini seperti baju kaus dalam, baju luar, ikat kepala dan babat.

Di bagian depan museum dipajang foto-foto mereka yang pernah menjadi Gubernur Kalsel hingga gubernur sekarang. Di bagian tengah, di lorong sebelah kanan, dipamerkan teks proklamasi pernyataan warga Kalimantan Selatan untuk bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Museum Wasaka diresmikan pada 10 November 1991 oleh Gubernur Kalimantan Selatan kala itu, HM Said. Museum ini berupa rumah tradisional Banjar berbentuk rumah panggung berbahan kayu ulin, yaitu Bubungan Tinggi.

Dulunya museum ini merupakan rumah tinggal warga, Datuk Djalal yang dibangun tahun 1810.

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Dini untuk Senin 2 September 2019, Waspada Beberapa Wilayah Alami Cuaca Buruk dan Gelombang Tinggi

3. Masjid Sultan Suriansyah

Masjid Sultan Suriansyah di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (Kompas.com/I Made Asdhiana)

Jangan mengaku pernah ke Banjarmasin jika belum mengunjungi Masjid Sultan Suriansyah. Wisatawan wajib mendatangi masjid ini. Pasalnya Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan.

Dibangun pada era Kerajaan Banjar di masa pemerintahan Sultan Suriansyah (1526-1550) yang merupakan Raja Banjar pertama menganut agama Islam. Diperkirakan usai masjid ini mencapai 500 tahun dan termasuk salah satu masjid tertua di Indonesia.

Bangunan Masjid Sultan Suriansyah yang beralamat di Jalan Kuin Utara, berarsitektur khas Banjar, yakni berkonstruksi panggung dan beratap tumpang.

Baca Juga: Cerai dengan Nikita Mirzani, Intip Potret Sajad Ukra dengan Istri Barunya yang Sosialita Bergelimang Harta

Meski beberapa kali dipugar, nuansa kekunoan masjid tetap terjaga. Sejumlah daun pintu berukir peninggalan awal, meski tak difungsikan lagi, tetap dijejerkan di sekitar dinding masjid.

Mimbar kuno dari kayu ulin pun tetap dipertahankan. Sekitar 200 meter dari lokasi masjid terdapat kompleks makam Sultan Suriansyah.

4. Kampung Batik Sasirangan

Irma Sasirangan, salah satu penjual kain tradisional khas Banjar di Kampung Batik Sasirangan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (Kompas.com/ I Made Asdhiana)

Ingin tahu kain tradisional khas Banjar? Datanglah ke Kampung Batik Sasirangan di Komplek Madani/Mandiri IV Blok B7, Jalan Sultan Adam, Banjarmasin.

Kain Sasirangan biasanya digunakan untuk upacara adat suku Banjar. Sasirangan berasal dari kata menyirang (menjelujur), di mana proses pembuatan kain tersebut adalah menjelujur yang diikat dengan tali raffia dan dilanjutkan dengan dicelup.

Awalnya kain ini dikenal sebagai kain untuk "batatamba" atau penyembuhan orang sakit dan harus dipesan khusus.

Warna dan motif yang terdapat pada kain ini memiliki arti tersendiri. Misalnya kain warna hijau merupakan simbol bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit lumpuh atau stroke.

Baca Juga: 4 Posisi Bercinta yang Aman dan Nyaman untuk Dilakukan Bagi Ibu Hamil

Sementara warna hitam merupakan simbol bahwa pemakainya sedang dalam proses mengobati penyakit demam dan kulit gatal-gatal.

Kini batik sasirangan berkembang dan dicari warga Banjarmasin dan wisatawan sebagai buah tangan alias oleh-oleh khas Kalimantan.

Baca Juga: Selalu Terlihat Harmonis, Siapa Sangka Rumah Tangga Denny Cagur Pernah di Ujung Tanduk Hingga Sang Istri Ingin Kabur dari Rumah

5. Menara Pandang

Menara Pandang di taman tepian Sungai Martapura di tengah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjadi salah satu ikon wisata sungai di kota ini. (KOMPAS/Jumarto Yulianus)

Menara ini merupakan ikon baru di Kota Banjarmasin yang diresmikan pada Juni 2014. Dari menara ini wisatawan bisa melihat dan menikmati pemandangan indah Kota Banjarmasin dan Sungai Martapura.

Menara yang beralamat di Jalan Kapten Tendean ini berlantai empat. Di bagian atas ada area terbuka. Ini tempat favorit pengunjung.

Di sini sering sering diadakan berbagai kegiatan seperti permainan tradisonal khas Banjar dan permainan lainnya. Bahkan sering digunakan untuk pengambilan video klip lagu-lagu daerah Banjar. Wisatawan sangat menyukai berswafoto di tempat ini.

Baca Juga: Disangka Meninggal Usai Mobilnya Ringsek, Ihsan Tarore Ungkap Kondisinya Usai Alami Kecelakaan Maut

6. Bekantan

Maskot Bekantan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (Kompas.com/I Made Asdhiana)

Ikon baru Kota Banjarmasin ini tak jauh dari Menara Pandang. Bekantan (Nasalis larvatus) merupakan hewan khas Kalimantan.

Dengan tinggi 6,5 meter dengan berat hampir 7 ton ini, patung bekantan ini dalam posisi duduk dengan tangan kanan menggaruk kepala, sementara tangan kiri memegang buah rambai.

Yang menarik pengunjung adalah semburan air dari mulut bekantan. Kunjungi tempat ini pada sore hari dan menjelang malam, patung bekantan terlihat dipenuhi warga Banjarmasin dan wisatawan. Tujuannya berfoto di depan bekantan yang disoroti lampu warna warni. Indahnya...

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Melancong ke Banjarmasin? Wajib Datangi 6 Tempat Ini