Salah satu pihak swasta tersebut adalah Aqua yang bekerjasama dengan water.org untuk memberikan dampak yang lebih besar melalui solusi keuangan yang berkelanjutan dengan memberdayakan Kelompok SPAMS (Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi) Pedesaan. Melalui PAMDS ini daerah-daerah yang siap untuk solusi keuangan mikro dapat bermitra dengan lembaga keuangan yang dipilih dengan cermat untuk menyediakan pinjaman air dan sanitasi yang terjangkau bagi keluarga yang membutuhkan. Lembaga-lembaga keuangan ini membentuk pinjaman air dan sanitasi dalam portofolio penawaran mereka.
Baca Juga: Syahrini Akui Berkorban Perasaan karena Reino Barack, Ada Apa dengan Pernikahan Syahreino?Peminjam menggunakan pinjaman kecil yang terjangkau ini untuk memasang keran atau toilet di rumah mereka dan mendapatkan akses ke sumber daya lokal yang dapat melakukan pekerjaan. Saat ini di Indonesia inisiatif PAMDS telah memiliki 3 bentuk turunan yang bertujuan untuk memaksimalkan pencapaian akses universal air minum dan sanitasi yaitu PAMDS Rumah Tangga (WaterCredit), PAMDS Pedesaan (WaterConnect–CBO/Community-Based Organization) dan PAMDS Perkotaan (WaterConnect-PDAM).Rachmad menambahkan bahwa lebih dari Rp 350 miliar telah disalurkan lembaga keuangan dengan tingkat pengembalian cukup tinggi yaitu sekitar 98%.
Baca Juga: Alami Kisah yang Sama dengan Peserta Audisi yang Dipisah dengan Anaknya, Maia Estianty Beri Pesan: Anak Akan Cari Ibu AslinyaHal ini menunjukkan bahwa pembiayaan air dan sanitasi merupakan sektor yang potensial untuk lembaga keuangan dan memiliki risiko yang relatif kecil, selain itu juga bisa memberikan manfaat sosial yang cukup besar.(*)