Puas dimanjakan dengan 4 tampilan manis bernuansa alam, audiens akan digiring untuk melihat sajian koleksi yang unik yang merefleksikan kuat sebuah fesyen yang berkelanjutan (sustainable) melalui metode upcycling.
Dalam rangkaian koleksi ini Shafira menyulap material sisa produksi menjadi suguhan karya fesyen dengan patch work sebagai aksen yang menambah point of interest yang menyiratkan perjalanan menuju industri yang less-waste.
Selaras dengan koleksinya yang beralih untuk menggunakan material yang compostable, Shafira pun secara maksimal mendukung gerakan pengurangan sampah pada proses operasionalnya.
Baca Juga: Kembali Diadakan, Cotton Day Indonesia 2019 Pertemukan Pelaku Industri Fashion Tanah Air
Salah satunya, Shafira kini secara keseluruhan, baik dalam kegiatan transaksi maupun dalam kegiatan manajemen dan sistematika kerja yang telah terintegrasi secara digital sehingga hampir 100% paperless.
Dari mulai proses pembuatan desain hingga komunikasi produk.
Pada operasional di seluruh store, Shafira tak lagi menggunakan receipt fisik melainkan seluruh bukti transaksi dikirim secara digital melalui surat elektronik (e-mail) untuk mengurangi penggunaan kertas.
Baca Juga: Kembali Diadakan, Cotton Day Indonesia 2019 Pertemukan Pelaku Industri Fashion Tanah Air
Selain itu, kini dalam aktivitas transaksinya Shafira secara bertahap telah beralih menggunakan tas kain sebagai pengganti tas berbahan plastik untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai yang tentunya akan membahayakan lingkungan di masa depan.
Diungkapkan Feny Mustafa, selaku founder dari Shafira Corporation, hal ini secara serempak dan maksimal akan dilakukan demi kebaikan alam.