NOVA.id - Kabar pengangkatan 7 milenial sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo masih menjadi perbincangan hangat.
Usai Jokowi memperkenalkan 7 staf khususnya dari kalangan milenial, publik pun dihebohkan dengan besaran gaji yang akan mereka terima.
Disebut akan mendapat gaji Rp51 juta, lantas bagaimana sebenarnya pekerjaan mereka?
Baca Juga: Putus dari Gofar Hilman, Ini Potret Mesra Staf Khusus Presiden Putri Tanjung dengan Ojido Stevanus
Ketujuh staf khusus Jokowi adalah Putri Indahsari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru), dan Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke).
Selain itu ada Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise, difabel tunarungu), Gracia Billy Yosaphat Membrasar (CEO Kitong Bisa, peraih beasiswa kuliah di Oxford), Aminuddin Ma'ruf (mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), dan juga Andri Taufan Garuda Putra (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha).
Kabarnya, ketujuh milenial tersebut akan mendapat gaji sebesar Rp51 juta.
Baca Juga: Kisah Staf Khusus Presiden: Angkie Yudistia, Jadi Ibu Berkebutuhan Khusus
Melansir dari Kompas.com, besaran gaji yang akan mereka terima ternyata tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 144 Tahun 2015 tentang Besaran Hak Keuangan bagi Staf Khusus Presiden, Staf Khusus Wakil Presiden, Wakil Sekretaris Pribadi Presiden, Asisten, dan Pembantu Asisten.
Berdasarkan aturan tersebut, gaji staf khusus presiden memang sebesar Rp51 juta dengan rincian gaji pokok, tunjangan kinerja, dan tunjangan pajak penghasilan.
Besaran gaji yang akan diterima staf khusus milenial itu juga dibenarkan oleh Fadjroel Rachman.
Baca Juga: Kisah Staf Khusus Presiden: Andi Taufan Garuda Putra, Berawal dari Ciseeng Diajak ke Istana
Menjabat sebagai Juru Bicara Presiden yang juga Staf Khusus Bidang Komunikasi, Fadjroel bahkan menyebut jika para staf milenial akan bekerja 1x24 jam.
"Ya, kan mereka bekerja 1x24 jam," kata Fadjroel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (23/11) seperti dikutip dari Kompas.com.
"Setiap stafsus itu boleh berikan masukan kepada Presiden 1x24 jam. Tapi tidak harus ketemu dengan Presiden, jadi kan enggak setengah-setengah. Kami bekerja 1x24 jam," sambungnya.
Saat memperkenalkan 7 staf khususnya, Jokowi memang sudah mengumuman jika ketujuh orang itu tidak bekerja full time di istana.
"Tidak full time, (karena) beliau-beliau sudah memiliki kegiatan dan pekerjaan. Minimal seminggu, dua minggu, pasti ketemu," kata Jokowi. (*)