Body Shaming: Serangannya Perlahan Namun Bisa Sangat Mematikan

By Maria Ermilinda Hayon, Kamis, 19 Desember 2019 | 00:00 WIB
Body Shaming: Serangannya Perlahan Namun Bisa Sangat Mematikan (KatarzynaBialasiewicz)

Cetuskan Depresi

Dalam mekanisme yang berbeda, perilaku body shaming bisa juga menyebabkan seseorang mengalami stres hingga gangguan depresi.

Pemahaman negatif tentang perspektif tubuh dan keberhargaan diri yang muncul akibat perilaku body shaming yang diterima akan membawa seseorang pada penetapan standar tinggi mengenai konsep tubuh yang ideal dari mata masyarakat kebanyakan.

“Ketika seseorang akhirnya punya standar yang tinggi soal body image atau tentang penampilan fisik, misalnya ideal banget tuh yang kayak Barbie. Nah, ini bikin mereka jadi kecewa tentang keberadaan dirinya yang enggak mencapai itu. Jadi sedih yang datang dan ujungujungnya ke depresi,” ungkap Vera.

Baca Juga: Mulai Body Shaming Cinta Laura Hingga Ribut dengan Hilda Vitria, 5 Tingkah Hotman Paris Ini Jadi Sorotan di 2018!  

Celakanya lagi, depresi ini tak begitu saja terjadi.

Ada proses panjang dan berkelanjutan dari perilaku body shaming yang menumpuk dan disimpan oleh seseorang yang akhirnya memuncak menjadi depresi.

Mereka punya ekspektasi yang sedemikian tinggi tentang sosok ideal yang dia bawa untuk mencapai standar ideal.

Baca Juga: Lakukan Body Shaming Pada Cinta Laura, Hotman Paris Dikecam Warganet

Infografis: Sadarkah Anda Ini Body Shaming? (NOVA)