Sebaliknya, ekonomi dunia memiliki risiko kehilangan sekitar 160,2 triliun USD jika kesetaraan gender tidak dipraktikkan.
"Kesetaraan perempuan dan laki-laki masih menjadi tantangan di Indonesia. Dibutuhkan waktu untuk menyamaratakan posisi antara perempuan dan laki-laki di bidang ekonomi.
"Dapat dipercepat melalui peningkatan aktivitas dan advokasi perempuan di dunia kerja secara proporsional dan profesional," ujar Ghafur Dharmaputra, Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak, Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia.
Ghafur juga menegaskan akan terus mengupayakan untuk mengubah mindset individu dan kelompok masyarakat untuk semakin sadar gender yang memberikan akses yang sama dan luas bagi perempuan dan laki-laki dalam berbagai bidang pembangunan.
Melalui inisiatif Women Take Over, para peserta belajar mengenai hal apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin dan berharap pengalaman ini menginspirasi mereka untuk menembus halangan yang mereka hadapi dalam mengejar karier mereka.
Acara Women Take Over ini sekaligus merayakan keberhasilan tiga anggota IBCWE yang baru-baru ini mendapatkan sertifikasi Economics Dividens for Gender Equality (EDGE), yaitu PT Mitra Adiperkasa Tbk, PT Gajah Tunggal Tbk, dan PT Dan Liris.