NOVA.id - Berat kepala manusia pada umumnya berkisar antara 4,5 hingga 5 kg, atau lebih dari 5 persen total berat tubuh.
Jika tubuh secara keseluruhan ditopang oleh otot-otot besar seperti pada kaki, batang tubuh dan bahu, kepala didukung oleh banyak sekali otot-otot yang lebih kecil pada bagian leher.
Selain menggunakannya dalam beraktivitas, hampir tidak ada orang yang memberi perhatian lebih pada bagian leher kecuali ketika sakit.
Baca Juga: Sering Diabaikan, 4 Kebiasaan Buruk Ini Picu Sakit Leher, loh!
Gejala sakit leher pun menjadi hal yang sangat umum terjadi.
Dokter terapi fisik Rachel Tavel menjelaskan, tulang belakang leher adalah bagian teratas dari tulang belakang.
Ini terdiri dari tujuh vertebra dan 26 otot, di antaranya banyak struktur lain seperti pembuluh darah dan saraf.
Baca Juga: Duh, Sakit Leher Rasanya Memang Tak Nyaman, Coba deh Atasi dengan Pengobatan Rumahan Ini!
Tulang belakang leher bergerak dan menstabilkan kepala, berfungsi sebagai jalan bagi seluruh tubuh untuk terhubung dengan otak.
Postur menunduk yang kita lakukan, misalnya saat melihat ponsel, laptop atau membaca buku, bisa menyebabkan posisi kepala maju berkelanjutan dan dapat menyebabkan pelemahan dan rasa sakit di leher.
Nyeri leher yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah lain seperti sakit kepala, sakit rahang dan bahkan bahu atau punggung.
Baca Juga: Coba Malam Ini, 7 Posisi Tidur untuk Atasi Pegal dan Sakit Leher
Sayangnya, saat melatih otot tubuh, biasanya kita mengabaikan otot leher, kecuali jika kita seorang pemain bola atau petarung.
Bukan cuma karena ukurannya lebih kecil dari sebagian besar otot yang lain, otot leher juga sering sulit untuk ditargetkan.
Kebanyakan orang bahkan tidak tahu harus mulai dari mana jika mereka ingin memperkuat bagian tubuh yang tidak dihargai ini. Berikut 4 hal yang harus dilakukan.
Baca Juga: Sering Sakit Leher? Hindari Ini Agar Tidak Semakin Parah
1. Penguatan
Cobalah melipat dagu untuk memperkuat fleksor serviks dalam.
Mulailah berbaring, lalu tempelkan dagu dengan lembut ke arah leher sehingga membentuk double chin.
Rasakan peregangan di pangkal tengkorak dan aktivasi otot di bagian depan lehermu.
Tahan gerakan ini selama 5 hingga 10 detik dan ulangi 8 hingga 10 kali sehari.
2. Peregangan
Otot trapezius, skalen, dan sternokleidomastoid adalah otot yang sering terasa kencang di leher. Mulailah dengan meregangkan trapezius.
Sambil berdiri atau duduk, bawa satu telinga ke bahu dan berikan tekanan berlebih yang lembut dengan tangan.
Tahan peregangan ini hingga 30 detik. Ulangi pada sisi yang berlawanan.
3. Pelepasan
Jika kamu merasa seperti ada ikatan atau titik pemicu, atau area spesifik yang sakit atau kencang, cobalah melepaskannya dengan foam roller.
Pijat secara lembut dengan massage gun. Beri tekanan langsung selama sekitar 10 detik lalu lepaskan untuk melancarkan aliran darah di area tersebut.
Baca Juga: Foto Bareng Krisdayanti dan Anggota DPR MPR Terpilih, Mulan Jameela Tuai Nyinyiran Pedas!
4. Postur
Ketika berdiri maupun duduk, usahakan menghindari posisi diam dengan kepala menunduk atau dagu maju ke depan.
Saat berdiri atau duduk, cobalah melakukan latihan melipat dagu dan cobalah memanjangkan lehermu seolah-olah seseorang menarik tali dari bagian belakang kepala ke atas ke langit-langit.
Semoga, dengan 4 hal tersebut, sakit di leher akan berkurang. Jika tidak, segera pergi ke dokter. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Atasi Sakit Otot Leher dengan 4 Jenis Latihan Berikut