Jalani Pengobatan Kanker dengan Imunoterapi, Bisa Langsung Pulang!

By Maria Ermilinda Hayon, Kamis, 16 Januari 2020 | 21:30 WIB
Pengobatan Imunoterapi: Secercah Harapan Bagi Penyintas Kanker (2) ()

NOVA.id - Pengobatan kanker baru yang bernama imunoterapi menerapkan immune checkpoint inhibitor atau terapi pemeriksaan pos penghambat imun yang diklaim memiliki respon yang lebih baik saat digunakan untuk mengobati kanker dalam stadium lanjut, khususnya kanker paru.

Sampai saat ini, penelitian mengatakan bahwa cara kerja imunoterapi jauh lebih efektif dan minim efek samping jika dibandingkan dengan kemoterapi.

Misalnya saja dalam hal waktu harapan hidup.

Baca Juga: Mengenal Imunoterapi, Solusi untuk Sembuhkan Penderita Kanker

Jika dalam penelitian kemoterapi dapat meningkatkan harapan hidup kurang lebih 16,7 bulan, maka imunoterapi bisa mencapai 30 bulan.

Selain itu, respon dari pemberian obat imunoterapi lebih tinggi dibandingkan kemoterapi dalam first line atau pengobatan pertama.

Sekitar 70 persen berbanding  40 persen. Jadi, ada kenaikan 30 persen dibandingkan pengobatan konvensional.

Lantas, bagaimana teknis pengobatannya?

Baca Juga: Jadi Solusi Pengobatan Kanker, Ini 14 Dampak Buruk Kemoterapi

Imunoterapi sudah masuk di dalam standar pengobatan kanker internasional.

Obatnya pun sudah ada di Indonesia.

Ragam obat ini memiliki indikasi yang berbeda-beda dalam memberikan pengobatan.

Baca Juga: Pengobatan Kanker: Makin Dini, Makin Baik

Selain itu, untuk mendapatkan pengobatan imunoterapi ini pun perlu perjalanan pemeriksaan yang detail dan personalized.

Mulai dari CT scan, biopsi, pemeriksaan EGFR (Epidermal Growth Factor Receptor) yaitu tes untuk menentukan jenis obat yang tepat untuk pengobatan kanker paru.

Imunoterapi sendiri baru bisa diberikan secara tunggal dalam first line atau pengobatan pertama jika PDL-1 (Programmed Death-Ligand 1, protein di tumor) pada pasien berada di atas 50 persen.

Baca Juga: Hidup Sehat: Dari Cegah Kanker hingga Turunkan Berat Badan, Ini 5 Manfaat Apel Bagi Tubuh

Nah, perihal cara pemberian imunoterapi sendiri biasanya dilakukan dengan suntik atau injeksi.  

“Obatnya suntik, sehingga bisa one day care. Jadi, pasien tidak perlu dirawat,” ujar dr. Arif.

Siklus pengobatan imunoterapi ini akan berjalan setiap tiga minggu selama 20 sampai 24 kali atau dalam kurun waktu dua tahun atau sampai penyakitnya tidak dapat dikontrol kembali.

Baca Juga: 5 Manfaat Anggur untuk Tubuh, Jaga Kesehatan Mata hingga Cegah Kanker

Bagaimana dengan harga?     

Nah, untuk masalah biaya pengobatan dengan imunoterapi memang masih tergolong tinggi.

Kurang lebih sekitar Rp40 juta-Rp50 juta sekali pengobatan di Indonesia, tapi, jangan berkecil hati.

Baca Juga: Bikin Kulit Sehat dan Mencegah Kanker, Inilah Sejumlah Manfaat Tak Terduga Buah Lemon

 

Mari kita sama-sama berdoa dan berharap agar kelak pengobatan ini bisa segera ditanggung BPJS sehingga imunoterapi semakin menjadi harapan yang terang bagi para penyintas kanker.

Semoga ya Sahabat NOVA. (*)