Ditolak Bercinta dengan Pasangan? Jangan Sedih, Mungkin Ini 4 Alasan Pria Tak Mau Berhubungan Intim

By Alsabrina, Senin, 3 Februari 2020 | 23:00 WIB
Alasan pria malas bercinta (iStockphoto)

NOVA.id - Sejuta pertanyaan mungkin mondar-mandir di benak begitu suami menolak ajakan untuk berhubungan intim. Jangan panik dulu.

Gairah seks yang menurun sebenarnya wajar saja dan tidak selalu menjadi akibat dari penyakit atau gangguan seks tertentu, seperti disfungsi ereksi (impotensi) contohnya.

Berkurangnya minat seks lebih mungkin terjadi apabila pasangan sudah sangat terbiasa hidup bersama dalam jangka panjang.

Berikut beberapa penyebab paling umum mengapa pria menolak berhubungan seks.

Baca Juga: Berkaca dari Kisah Pernikahan 12 Hari, Lakukan Ini agar Tak Terjadi pada Kita

1. Kecapekan

Ya. Kecapekan adalah alasan utama dan yang paling umum kenapa banyak pria memutuskan untuk absen dulu bermain di ranjang.

Terlebih, seks merupakan aktivitas fisik yang memerlukan banyak tenaga dan membakar banyak energi—bahkan hampir sama dengan berolahraga.

Tubuh lelah adalah pertanda bahwa orang membutuhkan istirahat.

Itu sebabnya setelah beraktivitas seharian, biasanya pria jadi lebih gampang mengantuk dan memilih untuk langsung tidur daripada bercinta.

Baca Juga: Pasangan Teringat Masa Lalu? Ini 2 Cara Jitu Supaya Gampang Move On

Pasalnya, kecapekan berat justru bisa bikin makin sulit tidur sehingga malah makin membuat loyo tubuh di keesokan harinya.

Yang dapat dilakukan: Jika pasangan sedang benar-benar kelelahan, sebaiknya jangan paksa dirinya untuk bercinta.

Jadwalkan hubungan seks di lain hari. Apabila ia terus-menerus merasa kelelahan tanpa sebab, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk menemukan penyebab pastinya.

Baca Juga: 5 Fantasi Seksual Pria agar Hubungan Intim Semakin Bergairah, Coba yuk!

2. Stres

Stres juga berpengaruh pada gairah seksual.

Pria mungkin menolak berhubungan stres karena pikirannya sedang kalut oleh stres yang ia alami, bisa stres soal pekerjaan, masalah finansial, menghadapi jalanan macet, hingga mungkin stres karena emosi yang terpendam dari pertengkaran.

Pelepasan kortisol dan adrenalin akibat stres yang berlangsung dalam waktu lama dapat memerosotkan kadar testosteron.

Hal ini dapat mengganggu produksi sperma dan bisa menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi sementara.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Rasa Sedih Sehabis Melahirkan, Bisa Jadi Gejala Baby Blues!

Yang dapat dilakukan: Ajak pasangan untuk curhat membicarakan apa yang menyebabkannya stres, tapi jangan di waktu tidur.

Tanyakan juga pada pasangan apa yang bisa kita lakukan untuk membantunya melewati masa-masa sulit tersebut. Bantu pasangan untuk memecahkan masalah pekerjaannya, setidaknya memberikan dukungan yang berarti untuk emosionalnya.

Berhubungan seks sebenarnya justru dapat membantu stres berkurang. Seks akan melepaskan banyak hormon endorfin yang menciptakan rasa tenang dan bahagia untuk menekan hormon stres.

Kita bisa mencoba ciptakan suasana romantis dan rayu pasangan dengan melakukan foreplay mesra, seperti mencium, menyentuh, memeluk, membelai tubuh, hingga menggoda, berbicara nakal, berbisik, atau memuji penampilannya.

Semakin lama waktu yang dihabiskan untuk foreplay, gairah seks makin meningkat dan sensasi orgasme yang akan dialami juga semakin intens.

Baca Juga: Makan Pedas Bikin Gejolak Bercinta Makin Nikmat? Ternyata Salah Total! Ini Penjelasannya

3. Libido rendah

Mulai memasuki usia 30 tahun, kadar testosteron pria cenderung mengalami penurunan yang bisa memengaruhi hasratnya untuk berhubungan seks.

Kondisi andropause yang sering dialami begitu menginjak usia kepala lima juga dapat menyebabkan kadar testosteronnya menurun.

Testosteron rendah bisa menyebabkan sulit ereksi atau kesulitan mempertahankan ereksi sehingga pasangan cenderung memilih untuk menolak berhubungan seks.

Meskipun testosteron menurun sering penuaan, libido pria juga bisa turun disebabkan oleh hal lainnya, misalnya efek samping obat tertentu (umumnya obat hipertensi dan antidepresan SSRI), gangguan tidur kronis seperti sleep apnea, hingga penyakit tertentu seperti kanker.

Baca Juga: Bercinta Saat Sedang Hamil Tua, Bolehkah? Begini Penjelasannya

Yang dapat dilakukan: Diskusikan dengan dokter untuk kemungkinan mendapatkan terapi hormon untuk mengobati masalah testosteron rendahnya.

Kebanyakan pria dengan testosteron rendah akan diresepkan gel testosteron untuk digosokkan pada lengan atau bahunya.

Untuk sementara waktu, kita bisa menyiasati aktivitas seksual dengan teknik-teknik foreplay mesra untuk menjaga api asmara tetap hangat berkobar.

Kita juga bisa menonton konser bersama, menonton film, atau bahkan makan malam romatis sembari mengulang kenangan indah di ranjang.

Baca Juga: Bikin Senang Pasangan dengan Pilih Posisi Bercinta yang Menjadi Favorit Pria

 

 

4. Depresi

Depresi yang tidak tertangani bisa merusak keharmonisan rumah tangga. Pasalnya, depresi adalah salah satu pembunuh gairah seks terbesar.

Depresi membuat pengidapnya merasa terpuruk, nelangsa, dan putus asa, sehingga si dia mungkin memilih untuk lebih baik mengisolasi diri dari orang-orang sekitar dan menolak berhubungan seks.

Sebanyak 34 persen pria melaporkan bahwa depresi yang mereka idap adalah penyebab hasrat seksual mereka menurun drastis.

Selain itu, efek samping obat antidepresan juga bisa menurunkan gairah seks.

Baca Juga: Masih Belum Bisa Move On? Ini 10 Alasan Mengapa Kita Sulit Melupakan Cinta Pertama

Yang dapat dilakukan: Ajak pasangan untuk mengikuti terapi perilaku kognitif (CBT) guna mengatasi depresinya.

Semakin cepat, semakin baik. Terapi ini mengutamakan upaya untuk menghilangkan pikiran dan perilaku negatif, menggantikannya dengan hal-hal berbau positif.

Bila perlu, konsultasikan dengan dokter untuk menurunkan dosis resep obatnya atau mengganti jenis obat yang ia pakai.

Jangan memaksakan diri untuk berhubungan seksual dengan pasangan yang sedang depresi.

Baca Juga: Pasangan Justru Nyaman Cerita Sama yang Lain? Hati-Hati Selingkuh Emosional! Ini 7 Tandanya

Bermesraan tanpa harus penetrasi seksual bisa menjadi cara yang efektif untuk terus mengobarkan api cinta, seperti berpegangan tangan, berpelukan, berciuman atau bercumbu.

Perlu diingat, orang yang depresi biasanya merasa kesepian dan terisolasi sehingga susah berkomunikasi. Maka, perlu usaha yang lebih giat dari kita untuk membantu pasangan yang depresi keluar dari lubang hitamnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Penyebab Paling Umum Kenapa Pria Menolak Berhubungan Seks