Namun, perayaan Valentine mulai diperbolehkan sejak mantan Presiden CPVPV Mekkah, Syeh Ahmed Qasim Al-Ghamdi, menyebutnya tidak bertentangan dengan ajaran dan doktrin Islam.
Dia meyakini bahwa merayakan makna cinta adalah sesuatu yang bersifat universal dan tidak terbatas untuk non-muslim saja. Legalisasi perayaan publik untuk hari Valentine ini terjadi di tengah suasana liberal konvensi sosial-tradisional kerajaan Saudi belakangan.
Tindakan ini merupakan reformasi yang dilakukan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dengan tujuan memodernisasikan negaranya.
Baca Juga: Cocok Ditonton saat Valentine, Ini 7 Rekomendasi Film Cinta Unik dari Berbagai Negara
Dilansir dari Arab News, berbagai paket makan malam dan hadiah juga banyak dijual secara daring ditujukan bagi mereka yang ingin mendapatkan suasana spesial hari Valentine.
Hari Valentine itu sendiri merupakan tradisi yang berakar dari festival Roman Pagan dan untuk merayakan serta menghormati kesuburan.
Sejak masa nenek moyangnya, budaya Arab sudah lekat dengan syair atau puisi.
Syair adalah ungkapan dari hati seseorang melalui kata-kata puitis.
Baca Juga: Dijamin Tidak Norak, Tips Baju Couple untuk Hari Valentine ala Ayla Dimitri, Bisa Banget Dicontoh!