NOVA.id – Setiap organ tubuh kita memiliki fungsinya masing-masing.
Termasuk, rambut yang tumbuh di daerah kemaluan kita.
Memang sudah sering dijelaskan bahwa tumbuhnya rambut di daerah kemaluan tersebut bertujuan untuk mencegah adanya gesekan antar kulit.
Baca Juga: Ternyata Sangat Tidak Disarankan Mencukur Rambut Kemaluan Sebelum Lakukan Hubungan Intim
Alasan lainnya adalah feromon yang juga dilepaskan melalui rambut kemaluan.
Tak sedikit dari kita yang selalu rajin mencukur atau memotong rambut kemaluan tersebut, namun banyak pula yang membiarkannya saja.
Namun sebenarnya, apa yang harus kita lakukan agar rambut kemaluan tak menimbulkan gangguan atau masalah kesehatan?
Baca Juga: Cara Tepat Bersihkan Rambut Kemaluan, Dijamin Tidak Menimbulkan Gatal dan Sakit
Ada 5 fakta menarik yang harus kita ketahui mengenai rambut kemaluan, seperti yang dilansir dari laman Brightside berikut.
Kebanyakan Perempuan Menghilangkannya
Baik untuk alasan kebersihan atau kecantikan, perempuan kebanyakan akan menghilangkan rambut kemaluannya.
Para peneliti dari University of Texas Medical Branch melakukan survei pada tahun 2012 yang melibatkan 333 perempuan berusia 16 hingga 40 tahun.
Sebanyak 87 persen perempuan memotong atau menghilangkan rambut kemaluannya secara berkala, dan sisanya menjawab setidaknya pernah sekali memotong rambut kemaluan.
Baca Juga: Selain Mencukur, Ini Cara Terbaik untuk Menghilangkan Rambut Kemaluan!
Ada Risiko Saat Menghilangkannya
Tentu saja untuk memotong atau menghilangkan rambut kemaluan akan ada risiko masing-masing, dan tergantung pada bagaimana kita melakukannya.
Penelitian di Prancis menginvestigasi sumber dari penyakit infeksi kulit bernama molluscum contagiosum yang muncul pada 93 persen pasien yang memotong atau menghilangkan rambut kemaluannya.
Baca Juga: Sering Mencukur Rambut di Kemaluan? Hati-Hati Ini Risiko yang Bisa Menghampiri!
Mencukur, Wax, atau Memotong
Ada banyak cara yang bisa kita pakai untuk merawat bulu kemaluan, namun kita perlu memperhatikan faktor risiko masing-masing.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Texas, 90 persen perempuan menggunakan alat dan krim cukur, 12 persen memotong bulu kemaluan, 16 persen menggunakan krim penghilang bulu, dan 7 persen melakukan waxing, serta tak sedikit yang menggunakan kombinasi dua cara.
Berhubungan dengan Berat Badan
Penelitian dari University of Texas juga menemukan bahwa perempuan yang memiliki berat badan di bawah normal akan cenderung menghilangkan rambut kemaluan bila dibandingkan dengan perempuan dengan berat badan normal atau di atas normal.
Sayangnya, bagi para pemilik tubuh dengan berat di atas normal akan memiliki risiko lebih besar ketika memutuskan untuk memotong rambut kemaluan.
Gangguan yang biasanya dialami ketika mencukur rambut kemaluan adalah infeksi genital, lecet, rambut yang tumbuh ke dalam, serta kulit kemerahan dan luka.
Tak Semua Perempuan Punya Rambut Kemaluan yang Lebat
Meskipun secara umum para perempuan pasti memiliki rambut kemaluan sebelum dilakukan bedah plastik, namun ada juga perempuan yang sama sekali tak memiliki rambut kemaluan.
Faktanya, kebanyakan perempuan memang banyak yang mengambil prosedur bedah plastik untuk menumbuhkan rambut kemaluan ini.
Baca Juga: Agar Tak Timbul Rasa Gatal, Ini Cara Tepat Bersihkan Bulu Kemaluan
The International Society of Hair Restorations Surgery mengumumkan setidaknya 63 persen perempuan memiliki 63 persen untuk meningkatkan kinerja perusahaan.(*)