Proses ini mengurangi kemungkinan infeksi pada mulut dan tenggorokan.
“Garam bersifat hipertonik atau memiliki tekanan osmotik yang tingggi dibanding cairan di sel. Jadi ketika sel-sel di tenggorokan ini terendam oleh air garam, cairan dalam sel akan tertarik ke permukaan, termasuk virus atau bakteri yang ada di tenggorokan. Sehingga kita bisa mengeluarkannya sambil mengeluarkan air yang dikumur,” ujar Dr. Sam Huh, dokter spesialis THT, seperti dilansir Womenshealthmag.com.
Nah, setelah berkumur dengan air garam ini, akan timbul kelembapan ekstra di permukaan tenggorokan yang membuat kita merasa jadi lebih nyaman.
Selain itu, garam juga memiliki kemungkinan untuk bisa membunuh beberapa virus atau bakteri jika mereka bisa tertarik ke permukaan.
Dengan keunggulannya dalam mencegah patogen seperti virus masuk ke dalam tubuh, maka perilaku berkumur dengan campuran air hangat dan garam kerap digunakan sebagai cara menghilangkan gejala yang berhubungan dengan kondisi gangguan kesehatan seperti pilek atau sakit tenggorokan.
Meski begitu, bukan berarti larutan garam ini bisa menjadi obat sakit tenggorokan,lho ya.