NOVA.id - Masker kesehatan menjadi salah satu alat kesehatan yang diburu banyak orang di tengah pandemi virus corona.
Kendati demikian, perlu diingat bahwa penggunaan masker ini bukan untuk jangka panjang.
Ditambah lagi dengan langkanya barang ini di pasaran, sebaiknya kita mendahulukan masker ini untuk tenaga medis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini juga menyarankan kepada masyarakat umum untuk menggunakan masker buatan sendiri, sementara masker bedah dikhususkan untuk tenaga medis.
Siapa sangka, peneliti di Hong Kong menemukan virus corona bisa bertahan 7 hari pada sebuah masker bedah.
Bahkan bagian luar masker juga bisa menginfeksi.
Masker yang dimaksud yakni masker buatan sendiri maupun masker berbahan kain.
Sementara itu, WHO juga menyebut, masker bedah dikhususkan bagi para tenaga medis.
"Kita tentu dapat melihat keadaan di mana penggunaan masker, baik buatan sendiri maupun topeng kain, di tingkat masyarakat dapat membantu dengan respons komprehensif menyeluruh terhadap penyakit ini," ujar Dr Michael Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO, pada Jumat, dikutip Tribunnews dari South China Morning Post.
Baru-baru ini, sebuah penelitian menunjukkan, virus corona ternyata bisa bertahan lama pada masker bedah.
Penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti dari University of Hong Kong (HKU).
Baca Juga: Tetap Waspada, Ternyata Virus Corona Bisa Masuk ke dalam Rumah Lewat Tiga Hal Ini
Laporan tersebut diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet pada Kamis (2/4/2020), menambahkan perkembangan penelitian tentang stabilitas Sars-Cov-2 (virus corona) serta apa yang dapat dilakukan untuk mencegah penularannya.
Dalam penelitian tersebut, ditemukan virus corona ternyata bisa bertahan pada sebuah masker selama seminggu.
Para peneliti mengatakan, secara mengejutkan, masih ada tingkat infeksi yang terdeteksi pada lapisan luar masker wajah setelah tujuh hari.
Seorang peneliti bernama Malik Peiris yang juga ahli virologi klinis dan kesehatan masyarakat menegaskan, tidak disarankan untuk menyentuh bagian luar masker.
Hal itu dikhawatirkan dapat mencemari tangan, terlebih jika tangan langsung memegang wajah atau mata.
"Inilah sebabnya mengapa sangat penting jika Anda mengenakan masker bedah, Anda tidak menyentuh bagian luar masker."
"Karena Anda dapat mencemari tangan Anda dan jika Anda menyentuh mata, Anda bisa memindahkan virus ke mata Anda," kata Peiris dikutip Tribunnews dari South China Morning Post.
Sementara itu, patogen penyebab covid-19 dapat menempel di permukaan stainless steel dan plastik hingga empat hari.
Peneliti juga menguji ketahanan virus di suhu kamar pada berbagai permukaan.
Pada cetakan dan kertas tisu, virus dapat bertahan selama tiga jam.
Pada kayu dan kain yang dirawat seperti jaket laboratorium akan menghilang di hari kedua.
Virus corona bisa bertahan hingga hari kedua pada gelas dan uang kertas.
Namun, virus corona tidak bisa bertahan lama dalam disinfektan.
Disinfektan yang dimaksud merupakan disinfektasn rumah tangga biasa, termasuk pemutih.
“Sars-CoV-2 dapat sangat stabil di lingkungan yang menguntungkan, tetapi juga rentan terhadap metode disinfeksi standar,” kata peneliti.
Lebih lanjut, tim peneliti lain bernama Leon Poon Lit-man mengatakan cuci tangan menjadi metode terbaik untuk mencegah penyebaran.
Masyarakat juga diminta untuk tidak menyentuh wajah maupun mulut dan hidung.
"Jika Anda ingin melindungi diri Anda hanya menjaga kebersihan, seringlah mencuci tangan dan cobalah untuk tidak menyentuh wajah, mulut atau hidung tanpa membersihkannya terlebih dahulu," kata Poon.
Hingga Senin (06/04) pukul 15.30 WIB, mengutip dari worldmeters.info, terdapat 1.276.732 di seluruh dunia terinfeksi.
Sebanyak 69.529 orang meninggal dunia dan 265.956 dinyatakan sembuh.(*)Artikel ini telah tayang di Tribunambon.com dengan judul Peneliti Temukan COVID-19 Bisa Bertahan 7 Hari di Masker Bedah, Jangan Menyentuh Bagian Luarnya!
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.