Tahan Mudik, Jangan Sampai Membawa Virus Sampai ke Kampung Halaman!

By Siti Sarah Nurhayati, Selasa, 14 April 2020 | 07:00 WIB
Tahan Mudik, Jangan Sampai Membawa Virus Sampai ke Kampung Halaman (NOVA/ CHRISTINA DWI)

NOVA.id - Pertengahan Maret lalu, pemerintah meminta pelajar dan mahasiswa untuk belajar dari rumah.

Para pekerja bekerja dari rumah, dan masyarakat umum berdiam di rumah.

Imbauan ini dibuat untuk menerapkan social distancing demi menekan penyebaran virus Covid-19.

maiaBaca Juga: Maia Estianty di Rumah Aja dan Tidak Kumpul Keluarga di Hari Idul Fitri Nanti: Kebersamaan Tuh Enggak Mesti Saat Lebaran

Bahkan efek yang dihasilkan jadi merembet ke mana-mana.

Misalnya saja, pengemudi ojek mendadak sepi penumpang, pegawai hotel dirumahkan, SPG mall diputus kontrak, penjual baju di Tanah Abang ada yang terpaksa tutup sementara, dan masih banyak lagi.

Mereka yang sudah tak punya kegiatan di Jakarta dan sekitarnya, dan berpikir bahwa situasi ini masih akan berlangsung lama, akhirnya memutuskan pulang ke kampung halaman.

Baca Juga: Akan di Rumah Aja Saat Lebaran Nanti, Maia Estianty Ganti Waktu Kumpul Keluarga dan Pilih Waktu Ini untuk Nikmati Kebersamaan

Infografis (NOVA/ G.M ARYODHIA )
Apalagi situasi ini terjadi berdekatan dengan puasa dan Lebaran, di mana masyarakat Indonesia yang berdiam di kota besar punya kebiasaan mudik.

“Hari Lebaran masih dua bulan lagi, tapi rupanya sudah begitu banyak yang mudik, terutama kalangan pekerja informal di Jabodetabek," tulis Presiden Joko Widodo melalui akun resmi Instagram-nya, Senin (30/3) lalu.

"Selama delapan hari terakhir ini, tercatat ada 876 armada bus antarprovinsi yang membawa kurang lebih 14.000 penumpang dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta,” tulisnya kembali.

Baca Juga: Batal Mudik Tapi Sudah Beli Tiket? Tenang, Bisa Refund 100 Persen!

Sampai tulisan ini diturunkan, memang belum ada larangan mudik.

Yang ada, mulai 10 April 2020, pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Wilayah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.

Dan disusul oleh beberapa daerah di Jabodetabek yang juga memberlakukan PSBB atas arahan pemerintah.

Baca Juga: Gagal Mudik? Begini Cara Terbaik Manfaatkan Uang Refund Tiket

Tapi jangan senang dulu jika pemerintah tak mengeluarkan larangan. Sebaiknya Anda tetap menahan diri untuk tidak mudik di saat ini.

Kenapa?

Saat kita mudik, virus Covid-19 yang tadinya terpusat di Jakarta dan sekitarnya jadi ikut terbawa ke daerah-daerah lain.

Dan bisa jadi Anda—secara tak sadar—yang menjadi pembawa virus tersebut dan menularkannya pada orang tersayang di kampung halaman—orangtua, saudara, teman.

Baca Juga: Pernikahannya dengan Richard Kyle Harus Ditunda Sampai Waktu yang Belum Ditentukan, Jessica Iskandar Miris: Percintaanku Seperti Drama Korea

Buat Anda yang sudah terlanjur beli tiket jelang Lebaran juga sebaiknya segera menukar uang (refund) saja.

Sebab seperti diketahui di saat Idul Fitri yang jatuh pada 24 Mei 2020, Indonesia masih berada dalam status darurat, karena BNBP memperpanjang status darurat hingga 29 Mei 2020.

Berkaca pada Tiongkok Kalau masih ada di antara Anda yang menyepelekan virus ini, coba kita berkaca pada negara Tiongkok.

Baca Juga: Virus Corona Mewabah di Indonesia, Olla Ramlan: Apa yang Bisa Disombongkan dalam Keadaan Seperti Ini?

Infografis (NOVA/ CHRISTINA DWI)
Jangan sampai kejadian fatal seperti itu terjadi di tanah Ibu Pertiwi.

Kala itu, layaknya tradisi Lebaran, perayaan Tahun Baru Imlek yang berlangsung 40 hari di Tingkok juga diwarnai dengan budaya pulang ke rumah orangtua.

Hari besar yang jatuh pada 10 Februari 2020 itu dirayakan sehari setelah kematian pertama akibat virus corona di Wuhan.

Baca Juga: Confidence Bagikan 10.000 Popok Dewasa untuk Tim Medis Corona dan Pasien Lansia

Namun, saat belum ada kabar kematian, masyarakat kadung pulang ke kota lain, dan tanpa sadar ikut menyebarkan virus.

Bahkan dalam kurun waktu 40 hari, pemerintah Tiongkok mencatat ada sekitar 3 miliar perjalanan ke dalam maupun luar negeri yang membuat penyebaran virus corona menjadi sangat cepat.

Meski pada 20 Januari, 278 kasus corona masih berkonsentrasi di Wuhan.

Baca Juga: Niatnya Ingin Sembuh dari Penyakit, Satu Keluarga di Bantul Ini Malah Positif Virus Corona Usai Pulang dari Jakarta untuk Berobat

Setelah perayaan usai, kasus positif pun meningkat tajam menjadi 72.568, hingga akhirnya kini sudah menjangkit di 209 negara di dunia.

Sampai pukul 12.00 WIB, Senin (13/4), Data Worldometers mencatat jumlah total kasus positif corona di seluruh dunia telah menyentuh angka 1,865,979 pasien dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 115,224.

Melihat fakta tersebut, bukan tak mungkin hal itu juga terjadi di Indonesia ketika banyak orang tak aware dan tak mau menahan diri untuk mudik.

Baca Juga: Banyak Orang Takut Corona Menyebar Lewat AC, Profesor UGM Ini Beri Jawaban dengan Membandingkan SARS dan MERS yang Pernah Mewabah

Kini di Indonesia sendiri, per Senin (13/4), pasien positif corona tercatat sudah menyentuh angka 4.557 kasus dengan rincian, 3.778 dirawat, 399 meninggal dunia, 380 sembuh.

Tentu kita semua tak ingin angka ini terus bertambah.

Kesadaran Masyarakat

Meski mudik diperbolehkan, pemerintah sudah mengintruksikan pimpinan daerah untuk siaga terhadap pemudik yang berasal dari zona merah.

Baca Juga: Pembeli Jamu Meningkat Akibat Wabah Virus Corona, Pengusaha Jamu Ini Justru Sedih

Karena, “Kalau dilarang pun, maunya mudik saja. Jadi kami imbau kesadaran bahwa kalau mudik pasti bawa penyakit," ucap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai rapat terbatas, Kamis (2/4) seperti dikutip dari Kompas.com. 

"Dan kalau bawa penyakit, di daerah bisa meninggal. Bisa (menularkan, red.) keluargamu," sambungnya Luhut. 

Sedangkan melalui sambungan telepon, Agus Wibowo, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga terus mengimbau masyarakat agar menunda rencana mudik yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari sampai keadaan membaik.

Baca Juga: Pandemi Virus Corona Belum Berakhir, Denny Darko Justru Terawang Ada Hal yang Lebih Bahaya Daripada Covid-19

“Saya tetap kasih saran agar tidak mudik, jaga-jaga agar tidak menularkan ke orang lain,” tutur Agus Wibowo.

Terlebih Presiden Jokowi juga tengah mempersiapkan libur pengganti agar masyarakat Indonesia tetap bisa menjalankan tradisi mudik.

“Nanti kalau sudah beres, sudah disiapkan libur pengganti, orang bisa mudik. Tapi jangan saat-saat ini. Kalau pun memaksakan mudik kan prosedurnya panjang,” jelas Agus.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Corona dengan Rajin Membersihkan Perangkat Elektronik Lewat 7 Langkah Mudah Ini!

Lagi pula, mumpung tiket kereta hingga pesawat masih bisa dikembalikan, mending rencana mudik ke kampung halaman dibatalkan atau dijadwalkan ulang.

Toh, apa enaknya mudik, kalau ternyata kita cuma bawa penyakit ke kampung halaman? (*)

Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.