NOVA.id - Momen buka puasa pasti hal yang paling ditunggu-tunggu oleh orang-orang yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Biasanya tak sedikit pula, orang-orang yang akan kalap ketika melihat berbagai menu makanan yang sudah tersaji di atas meja makan.
Namun sebetulnya, kita tidak dianjurkan untuk buka puasa dengan mengonsumsi makanan besar.
Lebih baik membatalkan puasa dengan kurma karena mengandung serat dan molekul karbohidrat.
Hal ini disampaikan oleh dr. Ekky M. Rahardja, MS, Sp.GK., Spesialis Gizi Klinik dari RS Royal Taruma.
“Ketika seharian berpuasa, otomatis usus tidak bekerja. Begitu berbuka puasa dan langsung diisi makan makanan berat, misalnya, nasi, maka nasi mengandung molekul yang kompleks.” ungkapnya.
Dengan begitu, enzim pada tubuh belum siap mencerna makanan dengan baik.
Partikel makanan tidak bisa dicerna dan tak bisa diserap.
“Akibatnya akan menimbulkan pembusukan dalam saluran cerna. Bahan-bahan ini menghasilkan racun yang oleh tubuh diserap dan masuknya ke lever. Akibatnya, lever harus kerja berat untuk menetralisir racun agar tidak menjadi toksin (zat beracun).” tambah dokter Ekky.
Meski tak masalah bagi seseorang yang masih muda, tapi tentu saja jangan dibiasakan berbuka dengan cara seperti itu.
Baca Juga: Berbuka dengan yang Manis, Ini Resep Puding Oreo Cokelat yang Mudah Dibuat
“Namun, ada juga orang yang merasa badannya lemas usai berbuka. Penyebabnya bukan karena puasa. Karena dalam 3 hari berpuasa, tubuh sudah bisa beradaptasi dengan kondisi pola makan yang berubah saat puasa.”
Dikatakan jika penyebab lemas tersebut karena saat lever membuat senyawa untuk menetralisir toksin tadi, membutuhkan oksigen yang sebagian besar diambil dari otak.
“Akibatnya otak dikorbankan sehingga membuat orang tidak konsentrasi, mengantuk, dan tidak bisa berpikir,” jelas dr. Ekky sambil menyarankan ikuti aturan berbuka dengan cara sederhana. “Makanlah dengan yang manis atau yang molekulnya sederhana," jelas dokter Ekky.
Sebut saja, polisakarida (karbohidrat) seperti nasi, jagung, ubi molekulnya besar dan harus dicerna.
“Sebaiknya adalah mengonsumsi buah kurma yang termasuk dalam monosakarida, senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana. Beberapa di antaranya mempunyai rasa manis.”
Makan satu atau dua buah kurma saja sudah cukup untuk merangsang saluran cerna yang seharian berpuasa. “Atau ditambah dengan teh manis tak masalah karena molekulnya tidak kompleks.”
Baru setelah salat magrib boleh makan makanan besar seperti nasi dan lauk pauknya. (*)
Sahabat NOVA punya usaha dan ingin tambah ilmu agar lebih sukses? Atau mungkin sedang butuh penghasilan tambahan dan mau mulai berwirausaha?
Salah satu cara terbaik adalah dengan ikut berbagai pelatihan online di bidang kewirausahaan, seperti program We Learn dari organisasi internasioanl, UN Women.
Program ini gratis, alias tidak dipungut biaya. Tinggal daftar di sini dan siap-siap makin sukses berwirausaha!
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya.
Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.