Hindari Makan dengan Porsi Besar Saat Berbuka Puasa Jika Tak Ingin Alami Serangan Jantung Mendadak

By Nadia Fairuz Ikbar, Rabu, 20 Mei 2020 | 16:30 WIB
Hindari Makan dengan Porsi Besar Saat Berbuka Puasa Jika Tak Ingin Alami Serangan Jantung Mendadak (twitter @afrkml)

NOVA.id - Belum lama ini kabar duka menghampiri panggung hiburan tanah air.

The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot meninggal dunia pada Rabu (05/05) di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo pukul 07.30 pagi dikarenakan serangan jantung.

Kabar meninggalnya legenda campur sari itu mengejutkan banyak pihak terutama para fans yang disebut sobat ambyar.

Baca Juga: 5 Gejala Awal Serangan Jantung yang Jarang Diketahui Orang Banyak

Tak hanya Didi Kempot, beberapa artis kenamaan seperti Ashraf Sinclair dan Cecep Reza pun dikabarkan meninggal dunia dikarenakan serangan jantung.

Keduanya tutup usia di usia yang terbilang cukup muda dan sehat.

Lalu apa saja penyebab terjadinya serangan jantung tak terduga?

Baca Juga: Dari Ashraf Sinclair hingga Didi Kempot Disebut Meninggal karena Serangan Jantung, Ini 8 Tanda pada Seseorang Sebelum Terserang Penyakit Tersebut

Mengutip dari Kompas.com, tanpa disadari ada berbagai kebiasaan yang bisa menjadi penyebab serangan jantung yang mungkin tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang.

Berbagai penyebab serangan jantung tersebut diibaratkan sebagai pemicu bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak kapan saja dan di mana saja.

Oleh karena itu, jangan biarkan kesehatan jantung kita dipertaruhkan.

Perhatikan berbagai penyebab serangan jantung ini, lalu identifikasikan kepada diri sendiri, apakah sering melakukannya atau mungkin ada yang pernah terjadi pada Anda.

Baca Juga: Didi Kempot Meninggal Dunia di Usia 53 Tahun karena Serangan Jantung, Tradisi Brobosan Iringi Pemakaman Sang Lengendaris

Jika iya, mulailah untuk menyayangi jantung dengan perlahan-lahan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan rendah kolesterol.

Berikut adalah penyebab serangan jantung tak terduga yang perlu kita ketahui.

1. Kurang tidur

Tidak cukup tidur akan membuat kita mudah lelah dan meningkatkan risiko serangan jantung.

Studi menunjukkan orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam memiliki dua kali lebih besar potensi serangan jantung ketimbang mereka yang tidur normal 8 jam.

Baca Juga: Waspada! 5 Gejala Awal yang Sering Disepelekan Ini Ternyata Jadi Pertanda Awal Serangan Jantung, Salah Satunya Sendawa!

2. Sakit kepala sebelah (migrain)

Migrain (hoagmedicalgroup)

Sakit kepala sebelah atau migrain rupanya terkait dengan masalah serangan jantung. Gejalanya termasuk halusinasi, mendengar suara aneh, atau merasa tidak nyaman sebelum sakit kepala migrain menyerang.

3. Cuaca dingin

Salah satu penyebab serangan jantung yang tak terduga rupanya kerap terjadi di musim dingin. Udara yang menggigil akan menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras sehingga dapat memicu serangan jantung.

Baca Juga: Olahraga Habis Begadang, Benarkah Bisa Picu Serangan Jantung?

4. Polusi udara

Serangan jantung lebih sering terjadi akibat tingkat polusi udara yang tinggi. Orang yang menghirup udara kotor atau polusi secara teratur cenderung berpotensi mengalami tersumbat arteri dan penyakit jantung.

5. Makan dalam porsi besar

Makan porsi besar (istock)

Ketika mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dalam sekali makan, hal ini akan memicu hormon stres norepinefrin dalam tubuh.

Hormon ini dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung sehingga sangat mungkin menjadi penyebab serangan jantung tak terduga.

Baca Juga: Berita Terpopuler: Posisi Tidur yang Bisa Jadi Pertanda Seseorang kena Serangan Jantung hingga Tanggapan Raul Lemos Saat Krisdayanti Akui Lakukan Operasi Plastik

6. Emosi yang kuat, negatif atau positif

Kemarahan, kesedihan, dan stres juga dianggap sebagai penyebab serangan jantung tak terduga. Tetapi, dalam beberapa kasus, peristiwa menyenangkan juga dapat menyebabkan serangan jantung.

Hal ini dipicu oleh jenis emosi yang menyertai dalam kejutan pesta ulang tahun, pernikahan, atau kelahiran cucu.

7. Pilek atau flu

Infeksi virus atau bakteri dapat memicu peradangan yang merusak jantung dan pembuluh darah. Dalam sebuah penelitian, orang yang terinfeksi pilek atau flu memiliki kemungkinan dua kali lebih besar mengalami serangan jantung tak terduga.

Baca Juga: Waspada Serangan Jantung, Berikut 5 Gejala yang Sering Dialami, Salah Satunya Sendawa!

8. Asma

Peluang serangan jantung tak terduga meningkat sekitar 70% jika menderita penyakit asma.

Bahkan jika menggunakan inhaler untuk mengendalikannya, risiko serangan jantung masih tetap tinggi.

Karena asma, kita juga mungkin cenderung mengabaikan sesak dada yang bisa menjadi tanda awal serangan jantung.

9. Stres

Stres Ilustrasi (istock)

Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kasus serangan jantung tak terduga naik setelah bencana besar, seperti gempa bumi atau serangan teroris.

 

Bencana-bencana tersebut dapat membuat seseorang menjadi stres berat, yang membuat mereka lebih rentan terkena serangan jantung.

Oleh karena itu, masalah stres atau kejiwaan yang terjadi setelah mengalami peristiwa traumatik sejenis perlu segera ditangani untuk menghindari serangan jantung.

Baca Juga: Wajib Waspada, Tidur Seperti Ini Ternyata Bisa Menjadi Pertanda Seseorang Terkena Serangan Jantung!

10. Kecemasan

Kecemasan bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya serangan jantung. Misalnya, menonton tim kesayangan dalam pertandingan olahraga juga bisa memicu serangan jantung tak terduga.

Serangan ini terjadi karena harap-harap cemas saat menonton tim favorit berlaga.

Contohnya beberapa kasus serangan jantung terjadi di Jerman saat Piala Dunia 2006 dan Super Bowl 1980 di Los Angeles.

Baca Juga: 4 Cara untuk Mengurangi Risiko Terkena Serangan Jantung, Salah Satunya adalah Cukup Tidur

11. Sering mengonsumsi alkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol secara rutin, apalagi dalam jumlah yang banyak, dapat meningkatkan tekanan darah, menciptakan kolesterol jahat, dan menyebabkan kenaikan berat badan. Semuanya berakibat buruk bagi jantung.

Mulai saat ini, lakukan tindakan pencegahan serangan jantung sejak dini dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan sehat, seperti olahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan menghindari faktor risiko yang dapat memicu serangan jantung. (*)

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.