NOVA.id - Di saat pandemi seperti ini, rumah sakit jadi salah satu tempat yang paling kita hindari.
Kalau enggak sakit-sakit amat, enggak perlulah ke rumah sakit.
Bukan apa-apa.
Baca Juga: Jadi The New Normal, Ini Cara Adaptasi dengan Kondisi Setelah Pandemi
Takutnya kita cuma radang tenggorokan biasa, trus ke rumah sakit, eh malah bertemu dengan orang yang terinfeksi virus, malah kita jadi sakit yang lain, akhirnya konsultasi online jadi pilihan.
Konsultasi kesehatan secara online, sebenarnya bukanlah barang baru.
Coba saja masukkan “konsultasi kesehatan online” ke dalam mesin pencari Google, kita akan disuguhkan sederet nama, seperti Alodokter, Halodoc, KlikDokter, SehatQ, Dokter Sehat, Calm, dll.
Kebanyakan layanan kesehatan online ini menyediakan konsultasi melalui aplikasi.
Layanan ini sudah dimanfaatkan khususnya oleh sebagian masyarakat urban.
Setidaknya berdasarkan data salah satu layanan kesehatan online di Indonesia, sudah ada sekitar 20 juta pengguna aktif layananan telemedicine-nya.
Ya, memang cukup nyaman.
Saat kita sakit—apalagi tidak ada yang bisa mengantar ke dokter— tinggal telepon, chatting, atau bahkan video call, kita bisa konsultasi langsung dengan dokter.
Tak perlu jauh-jauh ke klinik atau rumah sakit, tak perlu antre juga.
Walau banyak menawarkan kenyamanan, masih banyak juga yang merasa belum afdal kalau belum “dipegang” sama dokter.
Tapi sekarang? Memang belum ada data berapa banyak peningkatannya selama masa darurat ini.
Tapi bisa jadi ke depannya akan semakin banyak orang yang terbiasa melakukan hal ini.
Baca Juga: Wah, Alodokter Luncurkan Fitur Baru untuk Konsultasi Pasien!
Bukan tak mungkin lama-lama jadi, “Ngapain ke rumah sakit? Kan bisa konsultasi online!”
Tentu, hal ini kita sambut baik, tapi bagaimana, ya, biar bijak menggunakannya
Bagaimana, ya, agar dokter tak salah diagnosa? Apa iya kita tak perlu ke rumah sakit sama sekali?
Baca Juga: Alodokter Buat Layanan Digital Uji Mandiri Risiko Terkena Corona
Menurut dr. Pandu Riono, MPH, PhD., pakar epidemiologi Universitas Indonesia, konsultasi kesehatan online ini menjadi semacam screening awal apakah seseorang butuh perawatan di rumah sakit atau tidak.
“Ya, ngapain ke dokter (di rumah sakit) kalau enggak perlu dirawat? Kadang-kadang mungkin sebagian penyakit itu bisa selesai saat itu dan tidak perlu ke rumah sakit. Bisa diberikan solusi dari konsultasi online itu. Apa yang harus dilakukan, apa obatnya, dapat obat atau enggak,” ujar dr. Pandu saat dihubungi NOVA.
Dengan kata lain, layanan kesehatan online ini baik dan penting digunakan untuk mendapat respon cepat atas suatu masalah kesehatan.
Mulai dari masalah kesehatan umum hingga khusus seperti masalah kandungan, kulit, anak, penyakit dalam, gigi, saraf, mata, gizi, jantung, THT, paru, hingga kesehatan jiwa.
Menariknya, sejak pandemi corona beberapa aplikasi kesehatan online juga menawarkan layanan tes corona untuk mempermudah masyarakat.
Cukup unduh aplikasi gratis di smartphone, registrasi, login, dan tinggal pilih layanan yang diinginkan.
Enaknya, layanan ini tak hanya menawarkan fitur konsultasi, kita pun bisa memilih sendiri dokter yang akan menangani, membuat jadwal konsultsi, memeriksa tarif, mencari rumah sakit, pemeriksaan laboratorium, hingga beli obat yang diantar ke rumah.
Memang tidak jauh berbeda dari fasilitas layanan di rumah sakit, namun jadi lebih praktis dengan sentuhan jari.
Ya, hanya kurang fasilitas alat medis dan tindakan gawat darurat saja.
Baca Juga: Beri Dukungan untuk Masyarakat Terdampak Pandemi, AXA Mandiri Siapkan Paket Bantuan
Selain aplikasi yang sudah disebut di awal tadi, sebenarnya kebanyakan rumah sakit memiliki layanan online dan aplikasi, namun hanya untuk memudahkan pasien mengecek jadwal dan membuat janji dengan dokter sebelum datang ke rumah sakit.
Kegiatan konsultasi kesehatan online ini bisa dibilang lebih terjangkau.
Pasalnya, beberapa aplikasi masih menawarkan konsultasi secara gratis pada tahap awal.
Baca Juga: AXA Beberkan Pentingnya Women Empowerment untuk Cegah KDRT Selama WFH
Ya, berbeda dengan di rumah sakit yang otomatis langsung mengenakan biaya saat kali pertama.
Duh, siapa yang tak makin nyaman, bisa tetap mengontrol kesehatan praktis dan terjangkau di rumah saja.
Meski nyaman, ada beberapa kondisi kesehatan yang kurang cocok menggunakan layanan online karena pemeriksaan dan diagnosis dokter tidak terjadi secara lengkap.
“Kadang dokter enggak bisa hanya mendengarkan. Kalau hanya dengan wawancara, informasinya terbatas. Maka harus ditunjang dengan pemeriksaan. Difoto lalu fotonya dikirim itu mungkin masih bisa, misalnya foto luka atau suatu kelainan di wajah, di tangan, di kaki. Tapi ada beberapa pemeriksaan enggak bisa dikirim atau diperiksa jarakjauh. Misalnya, pemeriksaan pernapasan. Kan enggak mungkin kita nempelin dada kita di smartphone. Sesederhana itu aja,” ujar dr. Pandu.
Jadi, walaupun sudah merasa nyaman, ingat bahwa beberapa penyakit, khususnya penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi atau jantung memang diperlukan pemeriksaan fisik sehingga tidak bisa hanya dengan konsultasi online.
“Kalau tidak akut, silakan pakai konsultasi online. Tapi, kalau menyangkut masalah kematian, gangguan jatung, atau pernapasan, sebaiknya segera ambil tindakan ke rumah sakit. Karena, harus ada tindakan dari petugas lainnya. Masa, sudah sesak napas mau konsultasi online?” tegas dr. Pandu.
Baca Juga: Enggak Perlu ke Klinik Kecantikan, Konsultasi Online Bisa Membantu Rawat kulit di Rumah!
Selain itu, dr. Pandu menyarankan dalam memilih layanan konsultasi kesehatan online, kita harus memerhatikan proses komunikasi dan dukungan yang memadai.
Paling tidak, cari layanan yang sudah memiliki kerja sama dengan labolatorium, farmasi, dan layanan penunjang lainnya.
Supaya lancar dan menyenangkan kedua belah pihak.
Baca Juga: Ini Cara Pasien Penyakit Kronis Berobat dan Konsultasi di Kala Pandemi
Jadi, apakah konsultasi dokter online ini akan menjadi salah satu gaya hidup kita di masa mendatang?
“Ya, mungkin. Mungkin akan bertambah, kalau memang menjadi kebutuhan masyarakat. Kan, ini hukum ekonomi. Kalau kebutuhan masyarakatnya meningkat, ya, mungkin banyak layanan rumah sakit akan memberikan opsi layanan daring juga,” ujar dr. Pandu.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.