Konsultasi Psikologi: Saya Cantik, Pintar, tapi Lajang dan Kesepian

By Made Mardiani Kardha, Kamis, 11 Juni 2020 | 20:55 WIB
Konsultasi Psikologi: Saya Cantik, Pintar, tapi Lajang dan Kesepian (iStock)

Mengapa Anda punya kriteria demikian tinggi? Saya yakin penyebab utamanya adalah Anda tak ingin mengecewakan hati orangtua Anda. Mereka tahu benar anak perempuannya ini punya segudang kualitas kecerdasan yang tinggi, tampilan menawan, dan dari sisi keluarga, bibit-bebet-bobot juga mendukung.

Bukankah saya tidak terlalu salah kalau mengatakan bahwa semua yang saya ceritakan di atas bisa muncul dalam bentuk  tampilan yang mudah sekali ditafsirkan sebagai “sombong”?

Tolong jangan lupa, sudah lama sekali diyakini bahwa sifat perempuan yang paling tak disukai laki-laki adalah mendominasi—sombong, yang berikutnya barulah iri, dengki, bawel, dan seterusnya.

Baca Juga: Penelitian: Perempuan yang Sendiri Lebih Bahagia Tanpa Pasangan dan Anak, Kok Bisa?

Kecenderungan untuk dominan biasanya terkait dengan keinginan untuk menguasai, menuntun (to lead), mengarahkan orang lain, melibatkan orang atau orang-orang lain. Ini berbeda dengan sombong, yang justru terlalu banyak memusatkan segala energi kepada diri sendiri.

Saya harus “lebih” dibanding orang lain, orang lain perlu tahu saya mampu mengerjakannya dengan cepat dan tepat. Jadi, dia butuh reaksi, respon orang lain untuk memantapkan lagi penilaian dirinya—yang sebenarnya sudah baik. Akan tetapi lalu menjadi “lebay” karena prosesnya belum tentu membuat orang lain juga nyaman.

Saya, kok, khawatir, walaupun Anda sendiri tak pernah merasa bahwa Anda sombong, yang tertangkap oleh lingkungan justru kesan ini. Sungguh, saya tidak menuduh apalagi memberi label.

Baca Juga: Simak Tiga Perempuan Hebat Berbagi Cerita Jalankan Peran sebagai Perempuan Karier, Ibu, dan Istri