NOVA.id – Sejak pertengahan Maret 2020, kita yang punya anak sekolah tentu ikut mendampingi mereka belajar dari rumah.
Memang tak mudah temani anak belajar dari rumah (BDR), dibutuhkan cara untuk bisa meningkatkan kemampuan anak.
Salah satunya adalah kemampuan literasi.
Ketika BDR dilakukan, ada beberapa masalah pada anak yang akan jadi tantangan orangtua.
Selain meningkatkan kemampuan literasi anak, juga kemampuan mereka berpikir kritis, dan memecahkan masalah.
Selama mendampingi anak, orangtua mestinya bisa mengatasi masalah itu, tentu dengan caranya sendiri.
Baca Juga: Jaga Semangat Anak Belajar di Rumah Saat Berpuasa, Buat Jadwal Harian Seperti Ini
“Kalau orangtuanya selama ini tidak suka membaca, bagaimana? Makanya ini akan jadi tantangan sendiri, bagaimana meningkatkan literasi antara anak dan orangtua di rumah,” tukas Indra Charismiadji, salah seorang pengamat pendidikan Indonesia.
Tantangan itu mungkin selama ini tak pernah terpikirkan orangtua, karena tak menganggap rumah bisa jadi sentra pendidikan.
Menurut Indra, kondisi BDR ini harusnya jadi momen agar orangtua bisa melihat kemampuan anak dalam berbagai kegiatan di rumah, kebiasaan mereka, untuk kemudian menentukan pola belajar yang baik.
Harus diakui, tanpa disadari banyak di antara kita yang memiliki ekspektasi berlebihan terhadap kemampuan anak.
Padahal selama ini kita enggak pernah tahu seperti apa proses belajar anak, karena diserahkan sepenuhnya pada sekolah.
Jadi begitu anak butuh perhatian dan pendampingan kita dalam proses belajar di rumah, kita jadi kewalahan.
“Pandemi ini mungkin jadi peringatan buat kita, Tuhan seperti memberi tombol riset untuk menata ulang sistem pendidikan ideal buat anak,” tambah Indra.
Nah, siapkah kita untuk terus jadi teman belajar anak?
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)