Sakit Kepala Tipe Tegang, Bisa Tak Terasa, tapi Ternyata Berbahaya!

By Maria Ermilinda Hayon, Kamis, 13 Agustus 2020 | 23:00 WIB
Sakit Kepala Tipe Tegang, Bisa Tak Terasa Tapi Ternyata Berbahaya! (Freepik)

NOVA.id - Sudah pekerjaan bertumpuk, dikejar-kejar tenggat waktu, eh, anak rewel terus dan rumah berantakan.

Bikin sakit kepala, deh.

Bahkan, rasanya kepala ini benar-benar seperti mau pecah!

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele Lagi, Sakit Kepala yang Seperti Ini Ternyata Bisa Sangat Berbahaya untuk Kesehatan

Hati-hati, jangan anggap sepele.

Bisa jadi itu adalah sakit kepala “tipe tegang” yang cukup serius.

Sakit kepala tipe tegang atau tension type headache (TTH) adalah sakit kepala yang memunculkan sensasi tekanan dan ikatan kuat pada kedua sisi kepala.

Baca Juga: Pusing Saat Olahraga Bisa Berbahaya, Begini Cara Mengatasi Rasa Sakit Kepala yang Menyerang

Bahkan, muncul juga pada otot-otot di sekitar kepala, seperti otot leher dan bahu.

Namun, sakit kepala jenis ini tidak disertai gejala kepala berdenyut dan perasaan mual seperti sakit kepala umumnya.

Selain itu, TTH termasuk intensitas ringan sampai sedang, dan tidak bertambah meski kita sebagai penderitanya melakukan aktivitas fisik.

Baca Juga: Mulai Sekarang, Stop Tidur dengan Rambut Basah karena Bisa Sebabkan 5 Penyakit Ini, Apa Saja?

Tak jarang hal ini membuat kita tak menyadari keberadaan TTH.

Memangnya dalam kondisi apa TTH terjadi?

TTH menyerang terutama saat kondisi psikis terganggu, seperti mengalami stres pekerjaan, kelelahan, dan dibebani masalah pribadi yang tak kunjung usai.

Baca Juga: Mulai Sekarang, Hentikan Kebiasaan Tidur dengan Rambut Basah yang Bisa Sebabkan Efek Buruk untuk Kesehatan

“Itu sebabnya jenis sakit kepala ini juga dikenal sebagai sakit kepala psikogenik. Stres dan beban pikiran yang melanda seseorang bisa menstimulasi saraf perifer (saraf tepi) pada otak, yang memicu kontraksi pada otot-otot di area kepala dan menimbulkan nyeri. Maka itu, pada pemeriksaan sering dijumpai ketegangan pada otot di sekitar kepala,” ujar dr. Sahat Aritonang, Sp. S, M.Si. Med., dokter spesialis saraf, Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya.

Masalahnya, jika tidak diatasi dengan baik, TTH bisa saja berkembang menjadi TTH episodik dan meningkat lagi menjadi TTH kronis yang lebih bahaya.

Menurut dr. Sahat, jika TTH sudah kronis, maka sangat bisa memengaruhi kualitas hidup dan produktivitas seseorang.

Baca Juga: Jangan Lagi Sepelekan Sakit Kepala, Bisa Jadi Tanda Meningitis Seperti yang Diderita Glenn Fredly

Bahkan, bukan tak mungkin memicu munculnya keluhan nyeri pada titik-titik lain, seperti nyeri bahu dan punggung.

“Kalau sudah begini akan lebih sulit lagi mendeteksi asal muasal munculnya nyeri tersebut.

Serangan TTH kronik juga bisa membuat tubuh memproduksi hormon stres (hormon kortisol) secara terus-menerus.

Baca Juga: Jangan Lagi Sepelekan Sakit Kepala, Bisa Jadi Tanda Meningitis Seperti yang Diderita Glenn Fredly

 

Jika dibiarkan berlarut-larut, tekanan darah bisa meningkat sehingga risiko pasien mengalami penyakit jantung juga ikut membesar.

Produksi hormon kortisol yang tinggi juga memicu pelepasan gula ke dalam darah, sehingga risiko diabetes tipe dua pun meningkat,” ungkapnya.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)