Jessica Mila Idap Skoliosis Sejak SMP, Ini Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

By Presi, Sabtu, 15 Agustus 2020 | 14:03 WIB
Main Film Mata Batin 2, Jessica Mila Curhat Ketempelan Makhluk Halus Saat Syuting (Michael Andrew/Tabloid NOVA)

NOVA.id - Aktris Jessica Mila baru-baru ini mengabarkan berita yang kurang menyenangkan.

Jessica Milla mengungkapkan bahwa dirinya menderita penyakit skoliosis.

Rupanya, Jessica Mila sudah mengidap penyakit skoliosis sejak di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Skoliosis adalah penyakit di mana tulang punggung Jessica Mila mengalami pembengkokan atau lengkungan menyerupai huruf s atau c.

Baca Juga: Diberi Waktu 5 Menit Aja untuk Me Time, Jessica Mila Pilih Browsing

Meski begitu, Jessica Mila mengatakan bahwa kondisinya baik-baik saja hingga saat ini.

Hal itu Jessica Milla ungkapkan saat ditemui gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (13/08) dikutip dari TribunSeleb.

"Memang dari SMP itu tulang belakang aku udah S. Tapi sejauh ini baik-baik saja, puji Tuhan," kata Jessica Mila.

Ketika mengetahui dirinya mengidap skoliosis, Jessica Mila merasakan gejala pegal-pegal pada badannya.

Baca Juga: Demi Film Imperfect, Jessica Mila: Orang Nggak Percaya Itu Aku

"Di bagian tertentu tuh suka sakit, terus apalagi ya? Sebenarnya karena tulang belakang itu pusat semua syaraf jadi tergantung kayak dia kenanya ke bagian syaraf yang mana. Jadi setiap orang itu beda-beda," jelasnya.

Jika penyakitnya kambung, Jessica Mila merasakan sakit di bagian tertentu pada punggungnya.

"Jadi kalau misalnya aku berdiri terlalu lama atau duduk terlalu lama itu jadi pegel banget," ungkapnya.

Lebih lanjut, Jessica Milla mengaku tak tahu apakah penyakitnya itu kini semakin parah atau tidak.

Baca Juga: Glenn Fredly Meninggal Dunia Diduga karena Meningitis, Deretan Artis Ini Juga Mengidap Penyakit Otak Ini

Namun, saat memeriksakan diri ke dokter, ia mengatakan bahwa tak ada perkembangan yang mengkhawatirkan.

Untuk menjaga kesehatannya, Jessica Mila menjalani gaya hidup yang sehat.

"Tetap aku harus rajin olahraga, tetap harus menjaga pola makan aku, pola tidur aku. Karena semuanya itu berpengaruh gitu. Jadi aku harus tetap jaga supaya hidup sehat."

"Karena itu sangat mempengaruhi tulang punggung aku. Jadi ya paling itu aja sih yang aku lakuin," jelasnya.

Baca Juga: Gara-Gara Candaan Kursi Ditarik, Siswi SMA Ini Jatuh hingga Alami Hal Fatal pada Tubuhnya

Dilansir dari GridHealth, belum diketahui penyebab pasti dari skoliosis, namun ini bisa terjadi akibat adanya riwayat keluarga, efek kecelakaan, dan kebiasaan buruk dalam berkegiatan.

Kebiasaan buruk yang dimaksud, seperti misalnya: menaruh dompet di saku celana belakang, duduk dengan kaki menyilang, dan menggunakan tas selempang.

Skoliosis biasanya ditandai dengan gejala-gejala, seperti : tulang belakang yang tampak melengkung atau condong ke satu sisi; bahu terlihat tidak rata, tulang bahu, rusuk atau pinggul yang terlihat mencuat di satu sisi; pakaian yang tidak pas dengan postur badan, hingga merasakan sakit pada bagian punggung.

Skoliosis awalnya bersifat ringan dan tidak mengganggu aktivitas, namun jika dibiarkan akan bertambah parah, bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan.

Baca Juga: Mudah, Ini 4 Hal yang Bisa Dilakukan Saat Otot Leher Terasa Nyeri

Ada dua cara untuk menyembuhkan skoliosis, yaitu:

1. Terapi non-operasi

Terapi non-operasi bisa dilakukan dengan penggunaan penyangga tulang (brace) dan latihan fisik dengan alat fisioterapi untuk mengurangi rasa sakit.

Penyangga tulang belakang atau brace, dapat berfungsi untuk mengoreksi lengkungan pada tulang belakang, terutama pada penderita skoliosis yang memiliki lengkungan lebih dari 30 derajat.

Penggunaan brace ini tak berlaku selamanya. Setidaknya penderita skoliosis menggunakan brace selama 2 tahun, sebagai patokan.

Baca Juga: Anak Bosan Makan Menu Rumahan? Ini Cara untuk Menyiasatinya

 

2. Operasi

Operasi tak direkomendasikan jika cara non-operasi masih bisa dilakukan.

Hal yang memaksa penderita skoliosis untuk dioperasi adalah jika mengalami skoliosis yang disebabkan karena kecelakaan dan faktor riwayat keluarga.

“Karena jika kecelakaan, tulang vertebratanya rontok. Sama seperti skoliosis yang ada dari bawaan lahir, harus dilakukan tindak operasi,” jelas Labana Simanihuruk, ahli fisiologi dan anatomi.

Baca Juga: 3 Cara Alami yang Bisa Bisa Membuat Payudara Sehat dan Besar, Tidak Perlu Suntik atau Operasi

Tindakan operasi ini perlu dilakukan dengan segera, sebab skoliosis dapat merambat dan menyebabkan penyakit lain, seperti: Hernia Nukleus Pulposus (HNP), infeksi paru-paru, dan serangan jantung.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)