NOVA.id - Penelitian berjudul Breastfeeding Knowledge, Attitude, and Practice among White-Collar and Blue-Collar Workers in Indonesia yang dipublikasikan di jurnal internasional JKMS 2019 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu pekerja di Indonesia masih memiliki pengetahuan dan perilaku menyusui yang kurang baik.
Menurut penelitian tersebut, lebih dari 70 persen ibu menyusui yang merupakan pekerja buruh dan sedang masa menyusui, sama sekali tidak mengerti manfaat menyusui.
Mereka tidak tahu bahwa menyusui merupakan perilaku sehat yang bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi dan juga kesehatan ibu.
Bahkan, hampir 50 persen ibu menyusui yang bekerja di kantor belum mengetahui bahwa ada peraturan pemerintah yang melindungi mereka agar bebas menyusui, atau memompa ASI di kantor, tanpa harus takut mendapat sanksi.
Di Indonesia sendiri, terdapat amanat yang memprioritaskan bayi untuk mendapatkan ASI ekslusif. Pemberian ASI selama 6 bulan harus dilanjutkan sampai balita berusia 2 tahun, baik itu di ruang privat atau ruang publik.
Baca Juga: Untuk Ibu Menyusui, Yuk Perhatikan 5 Hal Ini agar Kualitas dan Kuantitas ASI Tetap Terjaga
Amanat tersebut dituangkan dalam Permenkes No. 15 tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan/atas Memerah Air Susu Ibu.
Salah satu amanat dalam aturan tersebut adalah untuk melindungi ibu dalam memberikan ASI ekslusif dan memenuhi hak anak memperoleh ASI, kendati berada di tempat umum.
Selain itu ada juga pasal 6 ayat 1 dan 2 tertulis dalam peraturan menteri (permen) tersebut yang menyebut bahwa setiap pengurus tempat kerja dan penyelenggara tempat sarana umum harus memberikan kesempatan bagi ibu yang bekerja di dalam ruangan dan/atau di luar ruangan untuk menyusui dan/atau memerah ASI pada waktu kerja di tempat kerja," baik itu "di dalam dan di luar ruangan.
Oleh sebab itu, menyambut Pekan Menyusui Sedunia 2020, program kesadaran pemberian ASI ekslusif hendak didorong secara maksimal.
Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin, dalam siaran langsung di Youtube TP2AK, Rabu (12/8/2020) mengimbau agar pemberian ASI harus diberikan hingga 2 tahun bersamaan dengan makanan pendamping ASI. Tujuannya agar pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitifnya optimal.
Baca Juga: Sering Disepelekan, Ini 5 Vitamin Penting Diketahui Para Ibu Menyusui
“Pemberian ASI selama 6 bulan pertama adalah cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dalam rangka melanjutkan pertumbuhan otak, hati, dan sistem imunnya,” papar KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden Republik Indonesia.
Tip Menyusui Saat Bekerja
Memang, tidak mudah bagi ibu menyusui yang bekerja untuk dapat mempertahankan tekad memberi ASI eksklusif bagi buah hati mereka.
Inilah beberapa tip yang dapat dilakukan para ibu menyusui yang harus tetap bekerja, yang dikutip dari website Ikatan Dokter Anak Indonesia.
- Berusaha agar pertama kali kembali bekerja pada akhir pekan sehingga hari kerja ibu pendek dan ibu dapat lebih menyesuaikan diri.
- Berusaha agar tidak menumpuk pekerjaan sehingga ibu tidak stres.
- Berusaha untuk istirahat cukup, minum cukup serta mengkonsumsi makanan bergizi.
- Menyusui bayi di pagi hari sebelum meninggalkan bayi ke tempat kerja dan pada saat pulang kerja.
- Menyusui bayi lebih sering di sore atau malam hari dan pada hari libur agar produksi ASI lebih lancar serta hubungan ibu-bayi menjadi lebih dekat.
- Mempersiapkan persediaan ASI perah di lemari es selama ibu bekerja.
- Berusaha agar dapat memerah ASI setiap 3 jam selama ibu bekerja.
- Bila tidak ada pompa/pemerah ASI di tempat kerja, siapkan pompa/pemeras ASI, wadah penyimpan ASI dan pendinginnya sebelum pergi bekerja.
- Memerah ASI di ruangan yang nyaman sambil memandang foto bayi atau mendengarkan rekaman tangis bayi.
Baca Juga: Mari Cegah Stunting, Lakukan Cara Ini Supaya Anak Mau Minum ASI
ASI eksklusif memiliki banyak manfaat karena itu para ibu jangan menyia-nyiakan untuk memberikan manfaatnya buat buah hati Anda.
Bertepatan dengan Pekan Menyusui sedunia yang dirayakan tiap bulan Agustus, jadi momen yang pas untuk ibu dan masyarakat pada umumnya untuk mengapresiasi para ibu yang memberikan ASI kepada anaknya.
Dirjen Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Prof. Dr. Widodo Muktiyo mengingatkan keluarga Indonesia untuk memberikan ASI kepada buah hatinya.
"Dengan pemberian ASI berarti kita juga mendukung munculnya generasi sehat, penerus bangsa," ujarnya.
Pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif pada 6 bulan pertama dapat mencegah stunting pada anak, sehingga pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak akan menjadi optimal.
Informasi mengenai tumbuh kembang anak dan pencegahan stunting dapat disimak lengkap di Genbest.id.