Punya Makna Mendalam, Inilah Filosofi Bubur Merah Putih yang Kerap Ditemui saat Peringatan Tahun Baru Islam

By Ratih, Kamis, 20 Agustus 2020 | 13:11 WIB
Punya Makna Mendalam, Inilah Filosofi Bubur Merah Putih yang Kerap Ditemui saat Peringatan Tahun Baru Islam (Line Today/Imesh)

Sejarah bubur merah putih ternyata bisa ditarik jauh hingga masa pra-Islam, tepatnya di era Hindu.

Bubur merah putih, kata Heri, bahkan sudah ada sebelum masa Serat Centhini.

Keberadaan bubur pada era Hindu ini tercatat bahkan pada prasasti. Itu dibuktikan, kata Heri, lewat adanya catatan tentang cara mengolah jenang atau bubur.

Jenang dianggap jadi makanan yang erat dengan kehidupan manusia yang paling awal.

Baca Juga: Berdarah Blasteran Bule Belanda, Anak Laki-Laki Maudy Koesnaedi Bangga Jadi Paskibraka

Pasalnya, jenang atau bubur jadi makanan pertama yang dikonsumsi oleh manusia ketika masih bayi. Bahkan sebelum nasi.

"Kemudian kok bisa masuk ke dalam wilayah religi dan ritual? Karena makanan itu bisa hadir bukan hanya pada kepentingan sehari-hari tapi kepentingan religi juga sama," kata Heri.

Warna merah pada bubur merah putih, kata Heri, jadi simbol indung telur. Sementara warna putih menjadi simbol dari sperma. Kedua warna tersebut jadi representasi perempuan dan laki-laki dalam kehidupan.

Baca Juga: Sukses Digelar, Olahraga Virtual Ionation Berhasil Diikuti Ribuan Workout Enthusiast Indonesia