Banyak Gugatan Cerai Dilayangkan saat Pandemi, Apa Penyebabnya?

By Dionysia Mayang Rintani, Jumat, 4 September 2020 | 10:32 WIB
Banyak Gugatan Cerai Dilayangkan saat Pandemi, Apa Penyebabnya? (Freepik)

NOVA.id – Baru saja ramai jadi perbincangan mengenai maraknya istri menggugat cerai ke pengadilan agama di masa pandemi covid-19 yang hingga kini masih berlangsung.

Perceraian di masa pandemi covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan secara  signifikan di beberapa daerah.

Penyebab utama yang terjadi karena banyaknya suami yang terkena PHK, yang berdampak ke perekonomian keluarga sehingga menimbulkan konflik yang berujung gugatan perceraian.

Baca Juga: Inilah Cara Buka-bukaan Soal Gaji pada Pasangan agar Tak Picu Konflik

Sementara, data menunjukkan pada Juni dan Juli 2020, jumlah perceraian meningkat menjadi 57 ribu kasus.

Sementara, 80 % kasus gugatan cerai ke pengadilan agama diajukan oleh pihak istri.

“Di masa pandemi ini banyak suami yang kehilangan pekerjaan seningga masalah perekonomian menjadi gangguan yang serius dalam kehidupan rumah tangga,” jelas konsultan keluarga dan pemerhati sosial, M. Agus Syafii.

Baca Juga: Tingkatkan Performa Seksual dengan Rajin Konsumsi Jus Buah Delima

Hal ini kemudian berimbas kepada istri yang tanggungjawabnya bertambah besar untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang melebihi batas kesanggupan seorang istri .

“Terjadinya konflik rumah tangga  yang tak terselesaikan yang berlarut-larut beranggapan bahwa perceraian adalah sebuah solusi,” jelasnya.

Agus Syafii mengatakan, “Perceraian bukan solusi terbaik dalam menghadapi masalah rumah tangga. Salah satu  cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu konsultasi  keluarga.”

Baca Juga: Bukan karena Perselingkuhan, Satu Hal Ini Ternyata Jadi Pemicu Putusnya Hubungan Asmara yang Paling Sering

Pola terapi konflik keluarga yang digunakan adalah dialogis emansipatif.

Rumah Amalia hadir untuk membantu memberikan solusi konsultasi pasca pernikahan.

Pasangan yang akan menikah pun bisa konsultasi melalui whatsapp atau telepon langsung, ataupun dapat datang ke lokasi dan tidak dipungut bayaran.

Baca Juga: 5 Alasan Bercinta dengan Pria yang Lebih Tua Berikan Kebahagiaan Lebih di Dalam Hubungan Asmara

Konsultan Keluarga dan Pemerhati Sosial, M. Agus Syafii (dok. Rumah Amalia)

Selama 14 tahun hadir, Rumah Amalia terus berfokus pada pelayanan konsultasi rumah tangga.

Agus Syafii berpesan, “Jangan pernah lelah untuk merawat rumah tangga, berarti merawat kemanusiaan kita. Cara kita merawat pernikahan dengan kasih sayang,  tanggung jawab, dan kesetiaan pada pasangan hidup menghindarkan kita dari perceraian.”

Cara menjaga rumah tangga yang pertama adalah saling memberi, saling memaklumi dan yang ketiga adalah memaafkan.

Baca Juga: Kondisi Tubuh Seperti Ini yang Membuat Pasangan Tak Sanggup Layani Bercinta Hingga 2 Ronde Sekaligus

“Kalau pasangan suami istri di dalam benaknya atau pikiran adalah ingin saling memberi maka keduanya tidak akan ada saling menuntut,” jelas Agus Syafii.

Kedua, memaklumi.

“Ketika pasangan hidup kita bermasalah, melakukan kesalahan sengaja atau tidak maka tugas yang lain adalah memaklumi,” lanjutnya.

Baca Juga: Wow Ternyata Posisi Tidur Kita dengan Pasangan Bisa Jadi Prediksi Sebuah Hubungan, Cek yuk!

 

 

 

 

Kemudian memaafkan.

Apabila kesalahan seperti berbohong menghianati selingkuh yang dirasakan menyakitkan maka maafkanlah pasangan.

Ketiga resep itulah upaya untuk menjaga keutuhan rumah tangga.

Baca Juga: Suami Lebih Tertarik Nonton Film Porno daripada Berhubungan Intim? Istri Segera Lakukan Ini!

Yang perlu dilkukan istri ketika suami kena PHK adalah mencari alternatif bersama suami, untuk bisa mandiri dan menemukan solusi produktif.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)