Mari Tingkatkan Kepedulian terhadap Demensia Alzheimer Lintas Generasi di Tengah Pandemi Covid-19

By Dionysia Mayang Rintani, Selasa, 8 September 2020 | 14:32 WIB
Ilustrasi Demensia ()

Meskipun beberapa rumah sakit sudah menyediakan pelayanan konsultasi online, namun tidak bisa menggantikan sepenuhnya, pemeriksaan fisik saat kehadiran pasien di rumah sakit.

“Di sisi lain, sistem pelayanan kesehatan yang membatasi pendamping dan adanya ruang isolasi tanpa pendamping, dengan jumlah tenaga kesehatan rumah sakit belum sepenuhnya memadai menjadi permasalahan besar pasien lansia dengan demensia di rumah sakit,” tambahnya.

Pada 2016, di Indonesia diperkirakan telah ada sekitar 1,2 juta ODD, angka ini berpotensi  meningkat menjadi 2 juta orang di 2030 dan 4 juta orang pada 2050.

()

Baca Juga: Canggih, Ini Satu-satunya Rumah Sakit di Indonesia yang Miliki Detektor Kerusakan Otak Dini

Perlakuan yang salah terhadap ODD dapat memperparah kondisi kejiwaan, maka dari itu diperlukan kolaborasi dan kontribusi seluruh pihak termasuk pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup lintas generasi yang lebih sehat.

Salah satu tantangan terbesar penyebarluasan informasi dan peningkatan kepedulian mengenai demensia Alzheimer adalah kurangnya pemahaman hal tersebut sebagai gangguan kesehatan otak.

“Berdasarkan laporan Alzheimer’s Disease International (ADI), tiap 2 dari 3 orang masih berpikir bahwa demensia atau pikun adalah bagian normal dari penuaan,” ujar Direktur Eksekutif Alzheimer’s Indonesia Michael Dirk Roelof Maltimoe.

Baca Juga: Menderita Dementia dan Tak Ingat Tanggal Menikah, Seorang Suami Melamar Istrinya Lagi