Ciptakan Lingkungan Positif bagi Orang dengan Demensia di Masa Pandemi

By Dionysia Mayang Rintani, Selasa, 22 September 2020 | 22:00 WIB
Ciptakan Lingkungan Positif bagi Orang dengan Demensia di Masa Pandemi (istock)

NOVA.id – Memperingati bulan Alzheimer sedunia ke-9, Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) kembali menyelenggarakan webinar bertema “Let’s Talk About Dementia” atau “Mari Berbicara Seputar Demensia”.

Webinar yang berlangsung pada Sabtu, 19 September 2020 ini membahas “Menciptakan Kehidupan yang Bermakna Bagi Orang dengan Demensia dan Family Caregivers” yang sekaligus menjadi puncak rangkaian acara webinar bulan Alzheimer di Indonesia.

Webinar kali ini dibuka secara resmi oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dengan perwakilan Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto.

Baca Juga: Tips Rawat dan Dampingi Orang dengan Demensia dari Alzheimer Indonesia

Pada sambutan tersebut, Bapak Presiden melalui Menteri Terawan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada ALZI yang secara konsisten membangun rasa kepedulian masyarakat terhadap ODD dan keluarga.

“Masyarakat memerlukan organisasi seperti Yayasan Alzheimer Indonesia yang terus mengingatkan kita akan bahaya penyakit demensia Alzheimer dan berhenti memakluminya,” ucap  Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto yang membacakan langsung sambutan dari Presiden Joko Widodo.

“Cukup banyak tantangan yang dihadapi oleh keluarga dan ODD pada kegiatan sehari-hari, namun pendampingan dari para caregivers inilah yang patut kita dukung dalam merawat kesehatan pasien.”

Baca Juga: Mari Tingkatkan Kepedulian terhadap Demensia Alzheimer Lintas Generasi di Tengah Pandemi Covid-19

Dalam sambutannya, beliau mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk ikut peduli terhadap demensia, serta menyiapkan diri menjadi generasi senior yang sehat, aktif, produktif, mandiri, dan memiliki hidup bermakna melalui karya untuk Indonesia.

Selain itu, beliau juga mengajak anak-anak muda untuk mencegah orangtua atau kakek nenek kita dari kepikunan dengan membangun hubungan yang berkualitas dengan mereka.

Ciptakan aktivitas bermakna, maksimalkan waktu yang ada demi kehidupan lansia yang bebas dari rasa terisolasi dan kesepian akibat kurangnya hubungan dalam keluarga.

Dukungan terhadap ODD dan caregivers, menjadi salah satu kunci penting dalam pendampingan terhadap pasien dan keluarga.

Baca Juga: Wajib Lakukan Imunisasi Walau Pandemi Melanda, Ini Cara Amannya

ODD dan caregivers umumnya memiliki kegiatan rutin untuk dalam proses perawatan dan pendampingan mereka.

Pada masa pandemi ini, keluarga caregivers juga harus lebih kreatif dalam menyiasati batasan-batasan yang ada dan sekaligus menciptakan lingkungan yang positif bagi ODD.

Pao, yang menjadi perwakilan keluarga caregiver, bercerita mengenai perjalanannya menjadi caregiver bagi ibunya yang merupakan ODD serta suka-dukanya merawat di tengah pandemi.

Ia berusaha untuk melakukan berbagai penyesuaian agar orang tuanya bisa tetap berkegiatan sambil memastikan keadaan di rumah tetap mendukung dalam perawatan orangtuanya.

Baca Juga: Atasi Gejala Mudah Lupa di Usia Muda dengan Konsumsi 3 Makanan Ini

“Selain berusaha untuk tetap kreatif dalam memberikan kegiatan pada orangtua, saya juga melakukan penyesuaian diri sendiri,” ujar Pao.

Pao melanjutkan, “Kesehatan tubuh dan mental diri juga menjadi poin penting bagi para caregivers selama merawat pasien di rumah karena ini dapat mempengaruhi energi dan interaksi kita dengan pasien selama di rumah.”

Pernyataan Pao juga didukung oleh narasumber lain yang hadir pada webinar ini.

Pekerja seni Widyawati menyampaikan pentingnya untuk selalu bersyukur atas kesempatan merawat ODD dan menjadi keluarga caregivers.

Baca Juga: Sering Lupa? Waspada, Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!

Kesempatan ini, selain memberikan banyak pengalaman, mengajarkan ketulusan dan kesabaran diri.

Hal yang sama serupa disampaikan oleh Penulis Naskah dan Sutradara Film Gina S. Noer yang saat ini tengah membuat film bertema demensia Alzheimer.

Ia mengatakan bahwa penting bagi keluarga untuk mengenali gejala-gejala awal, bukan malah meninggalkan atau merasa emosi dengan perubahan sikap ODD.

Gina juga menyarankan keluarga untuk rajin melakukan sebanyak-banyak riset mengenai penyakit demensia.

Baca Juga: Cegah Demensia dan Alzheimer dengan Konsumsi 5 Makanan ini

 

 

Demensia Alzheimer dapat diawali dengan gejala gangguan penurunan fungsi otak yang mempengaruhi emosi, daya ingat, dan pengambilan keputusan seseorang atau biasa disebut pikun.

Kondisi ini harus diwaspadai karena lambat laun dapat mempengaruhi kehidupan sosial seseorang, di mana dampak utamanya akan dirasakan langsung oleh keluarga.

Sejak 2013, ALZI telah melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kepedulian terhadap ODD.

Pada bulan ini, ada lebih dari 25 acara webinar yang telah diselenggarakan oleh ALZI dalam rangka menyambut Hari Alzheimer Sedunia yang jatuh setiap tanggal 21 September.

Baca Juga: Duh, Konsumsi Makanan Pedas Bisa Sebabkan Seseorang Hilang Ingatan

Selain di Jakarta, kegiatan webinar di bulan Alzheimer sedunia juga diselenggarakan di beberapa daerah di Indonesia seperti Bekasi, Medan, Semarang, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya, hingga mancanegara di Groningen (Belanda), Belfast (Inggris), Doha (Qatar), dan San Francisco (Amerika Serikat).

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)