Uji Klinis Fase 3 Global Kandidat Vaksin Covid-19 Janssen dari Johnson & Johnson Segera Dimulai

By Dionysia Mayang Rintani, Jumat, 25 September 2020 | 11:03 WIB
Johnson & Johnson Memulai Uji Klinis Fase 3 Global Kandidat Vaksin COVID-19 Janssen (ilustrasi) (Freepik)

Hal ini membuatnya kompatibel dengan saluran distribusi vaksin standar dan tidak memerlukan infrastruktur baru untuk mendistribusikannya kepada orang-orang yang membutuhkan vaksin tersebut.

STUDI ENSEMBLE FASE 3

Studi ENSEMBLE Fase 3 adalah uji klinis secara acak, double-blind, dengan plasebo terkontrol yang dirancang untuk mengevaluasi keamanan dan kemanjuran dosis vaksin tunggal versus plasebo pada sekitar 60.000 orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas, termasuk representasi yang signifikan dari mereka yang berusia lebih dari 60 tahun.

Uji coba ini akan mencakup orang baik dengan atau tanpa penyakit penyerta ditengarai berkaitan dengan peningkatan risiko tingkat keparahan COVID-19, dan bertujuan untuk mengikutsertakan peserta di Argentina, Brazil, Chili, Kolombia, Meksiko, Peru, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. 

Untuk mengevaluasi keefektifan vaksin COVID-19 Janssen, negara dan lokasi uji klinis yang memiliki insiden COVID-19 tinggi dan kemampuan untuk mencapai inisiasi cepat akan diaktifkan.

Baca Juga: Gandeng Pemprov Jawa Timur, Wings Group Bersihkan Kali Tengah Gresik

Berdasarkan tujuan dan komitmen yang turun temurun terhadap keragaman dan inklusi, perusahaan bertujuan untuk menjangkau perwakilan dari populasi yang terkena dampak pandemi secara tidak proporsional dalam implementasi program uji coba covid-19 Fase 3.

Di Amerika Serikat sendiri, hal ini termasuk perwakilan yang signifikan dari peserta berkulit hitam, hispanik/latin, Indian Amerika, dan penduduk asli Alaska.

ENSEMBLE saat ini sedang dimulai bekerja sama dengan Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA), yang merupakan bagian dari Kantor Assistant Secretary for Preparedness and Response pada U.S. Department of Health and Human Services (HHS) – [Kantor Asisten Sekretaris untuk Kesiapsiagaan dan Respons di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) AS] di bawah Perjanjian Transaksi Lainnya HHSO100201700018C, dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), yang merupakan bagian dari National Institutes of Health (NIH) di HHS.

Baca Juga: Kampanye 9.9 Berakhir, Penjualan Produk Kesehatan dan Kecantikan Meningkat 10 Kali lipat