Obati Pikun Sedini Mungkin untuk Mencegah Demensia di Masa Tua

By Tentry Yudvi Dian Utami, Jumat, 25 September 2020 | 15:32 WIB
Obati Pikun Sedini Mungkin untuk Mencegah Demensia di Masa Tua (istock)

NOVA.id - Demensia adalah sindrom gangguan penurunan fungsi otak yang mempengaruhi fungsi kognitif, emosi dan perilaku aktivitas sehari-hari.

Saat ini, di dunia, lebih dari 50 juta orang mengalami demensia dan Demensia Alzheimer adalah jenis demensia yang terbanyak, sekitar 60-70%.

Masyarakat sering menyebut kondisi ini sebagai pikun. Pikun seringkali dianggap biasa dialami oleh lansia sehingga Demensia Alzheimer seringkali tidak terdeteksi, padahal gejalanya dapat dialami sejak usia muda (early on-set demensia).

Baca Juga: Belum Tentu Corona, Ini 3 Bahan Alami untuk Redakan Gejala Pilek

Deteksi dini membantu penderita dan keluarganya untuk dapat menghadapi dampak penurunan fungsi kognitif dan pengaruh psiko-sosial dari penyakit ini dengan lebih baik.

Selain itu penanganan Alzheimer sejak dini juga penting untuk mengurangi percepatan kepikunan. Dalam rangka Alzheimer Awareness Month di pada fungsi kognitif September ini, Eisai Indonesia dan PERDOSSI mengadakan kampanye edukatif, #ObatiPikun dan mengenalkan metode deteksi dini Demensia Alzheimer melalui EMS (E-memory screening).

Meskipun demensia sebagian besar dialami oleh lansia, kondisi ini bukanlah hal yang normal.

Demensia Alzheimer merupakan penyebab utama ketidakmampuan dan ketergantungan lansia terhadap orang lain.

Baca Juga: Ini Penanganan Happy Hypoxemia yang Terjadi pada Pasien Covid-19

Penyakit ini memberikan dampak fisik, psikososial, sosial, dan beban ekonomi tidak hanya bagi penderita tapi juga bagi keluarga dan lingkungan sekitar.

Estimasi jumlah penderita Penyakit Alzhemeir di Indonesia pada tahun 2013 mencapai satu juta orang. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat drastis menjadi dua kali lipat pada tahun 2030, dan menjadi empat juta orang pada tahun 2050.

Bukannya menurun, tren penderita Demensia Alzheimer di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang Demensia Alzheimer mengakibatkan stigmatisasi dan hambatan dalam diagnosis dan perawatan.

Baca Juga: Berikan Kualitas Terbaik, Jusuf Kalla Lakukan Terapi Stem Stell di CSC

"Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat dan tenaga kesehatan secara terus menerus sangat penting. Kolaborasi dengan berbagai pihak dapat memperluas cakupan edukasi. PERDOSSI bersama PT. Eisai Indonesia melakukan Kampanye edukatif #ObatiPikun ini dan berharap dapat bermanfaat meningkatkan awareness mengenai Demensia Alzheimer.”ujar Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) PERDOSSI, DR. dr. Dodik Tugasworo P, SpS(K).

PT Eisai Indonesia (PTEI) memiliki filosofi human health care (hhc) dan telah berkontribusi dalam kesehatan masyarakat di Indonesia selama 50 tahun.

PT Eisai Indonesia (PTEI) berkomitmen memberikan edukasi mengenai penyakit Demensia Alzheimer, terutama karena penyakit ini dapat dideteksi sejak awal sehingga bisa secepatnya ditangani.

Baca Juga: Jangan Dibuang Lagi, Biji Mangga Ternyata Punya Banyak Manfaat yang Nggak Main-Main, Yuk Simak!

"Menyambut Alzheimer Awareness Month tahun ini dan dalam rangka merayakan 50 tahun PT Eisai Indonesia (PTEI), kami bersama PERDOSSI mengadakan kampanye edukatif #ObatiPikun dan mengembangkan E-memory Screening (EMS) yang dapat dilakukan oleh dokter dan masyarakat awam untuk mempermudah deteksi Demensia Alzheimer agar bisa dapat segera diobati.” jelas President Director PT Eisai Indonesia (PTEI), dr. Iskandar Linardi. 

Ketua Studi Neurobehavior PERDOSSI, dr. Astuti, Sp.S(K), mengatakan “Penyakit Demensia Alzheimer memiliki faktor risiko yang bisa dimodifikasi seperti penyakit vaskular: hipertensi; metabolik: Diabetes, dislipidemia; pasca cidera kepala, pendidikan rendah, depresi dan yang tidak bisa dimodifikasi yaitu usia lanjut, genetik yaitu memiliki keluarga yang mengalami Demensia Alzheimer."

Selain mengetahui faktor risikonya, penting juga untuk menyadari bahwa Demensia Alzheimer bersifat kronis progresif, artinya semakin bertambah kerusakan otak seiring bertambahnya umur.

Baca Juga: Selain Jadi Teman Bersantai, 3 Jenis Teh Ini Bisa Bantu Redakan Asma

Sehingga deteksi dini sangat penting bagi penyakit Demensia Alzheimer. Dengan deteksi dini, pasien dapat lebih cepat ditangani sehingga kerusakan otak karena Alzheimer dapat diperlambat.

Dokter Spesialis Saraf, dr. Pukovisa Prawiroharjo, Sp.S(K) mengatakan, “Kenangan indah setiap manusia merupakan asset yang tak ternilai sehingga perlu dirawat dan dilestarikan selama mungkin, agar keharmonisan diri, keluarga, dan masyarakat terpelihara baik,"

Pada era teknologi informasi, merupakan keniscayaan para pakar untuk memanfaatkannya dalam menyelesaikan masalah kesehatan nasional.

Salah satunya adalah penanggulangan demensia/kepikunan yang dimulai dari deteksi sedini mungkin hingga pemberian edukasi masif kepada masyarakat tentang demensia serta bagaimana tips yang efektif dan efisien merawat kualitas hidup orang dengan demensia (ODD) sebaik dan selama mungkin.

Baca Juga: Jangan Dibuang Lagi, Biji Mangga Ternyata Punya Banyak Manfaat yang Nggak Main-Main, Yuk Simak!

 

Kolaborasi pakar yang komunikatif dan teknologi informasi akan mampu menjaga kenangan indah ODD selama dan sebaik mungkin, juga mencegah mereka yang mulai menunjukkan gejala ringan gangguan kognitif untuk jatuh mengalami demensia.

"Kami berinovasi dengan mengembangkan aplikasi E-MS (E-Memory Screening) yang diharapkan menjadi tes massal kepada setiap orang untuk mendeteksi secara cepat dan sedini mungkin kemungkinan mengarah ke demensia," ujarnya. 

E-MS sebagai aplikasi akan resmi diluncurkan tanggal 20 September 2020, dan akan dapat diunduh di Playstore dan Appstore.

Baca Juga: Sempat Geger, CDC Hapus Panduan Penularan Virus Corona Lewat Udara

Apabila dari skor E-MS menunjukkan mengarah ke abnormal, maka aplikasi ini juga menyediakan fitur direktori rujukan terpercaya kepada para pakar di sekitar pengguna aplikasi berbasis GPS termasuk informasi jarak, nama dokter beserta keahliannya di bidang demensia, dan call center RS tempat praktek yang dapat dihubungi.

Selain deteksi dini, aplikasi ini akan menyediakan ragam informasi tepercaya dan mutakhir mengenai demensia, dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti agar dapat mencerahkan masyarakat dan disediakan pula tips dan trik merawat ODD secara efektif dan efisien.”

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)